Dila Retta*: Peran Keluarga dalam Pembentukan Mentalitas Anak

Opini644 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Kasus pembunuhan balita oleh seorang remaja berusia 15 tahun (NF) pada Kamis (6/3/2020) menuju babak baru. Dibalik tindakan kejam yang dilakukan, hingga menjadikannya sebagai pelaku, ternyata NF juga menjadi korban atas tindakan kekerasan seksual. Dan saat ini, ia diketahui sedang hamil 14 minggu.

Hal tersebut NF pendam sendiri, hingga ia melampiaskan tekanan psikologisnya kepada balita berinisial APA dengan membunuhnya.

Belajar dari kisah NF, dapat kita simpulkan bahwasanya keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan mentalitas anak. Namun faktanya, hingga saat ini masih banyak pola pengasuhan orang tua terhadap anak yang buruk.

Dikutip dari cnnindonesia.com (16/9/2015), hanya sebanyak 47,1% ayah dan 40,6 % ibu yang melakukan komunikasi dengan anak selama satu jam. KPAI menilai sedikitnya komunikasi berdampak pada kualitas pengasuhan itu sendiri.

Lebih lanjut juga dijelaskan, bahwa sampai saat ini masih ada anak yang mengakui mengakses pornografi, melakukan bullying, dan game online yang mengandung kekerasan.

Lantas, apa saja peran yang seharusnya diambil keluarga dalam pembentukan mentalitas anak?

1. Peran Ibu

Ibu memiliki peranan paling penting dalam pembentukan dan perkembangan mentalitas anak. Karena ibu, adalah individu pertama yang memiliki hubungan dengan anak sejak dalam kandungannya.

Dalam proses pembentukan dan perkembangan mentalitas anak, ibu memiliki peran dalam hal:
-perkembangan emosi anak, dan
-pendidik yang dapat merangsang potensi anak.

Untuk itu, hendaklah seorang ibu benar-benar mencurahkan seluruh waktunya agar dapat mengawasi anak dalam masa-masa perkembangannya.

2. Peran Ayah

Peran seorang ayah dalam pembentukan dan perkembangan mentalitas anak, sebenarnya tidak jauh beda dengan peran ibu.

Namun, jika peran seorang ibu lebih cenderung pada perkembangan emosi anak, peran ayah cenderung pada hal:

-pembentukan rasa percaya diri anak, dan

-pembentukan sikap kompeten pada anak.

Baik peran ibu maupun ayah, keduanya sangat berpengaruh dalam pembentukan mentalitas anak. Tak dapat dipisahkan, atau dipasrahkan kepada salah satunya saja.

Karena menurut psikologi, diantara sebab kenakalan yang akan terjadi pada anak adalah:

– Orang tua yang tidak tau cara mengasuh anak, sehingga mereka tidak menyadari betapa penting peran dan tugas mereka dalam perkembangan mental anak.

– Orang tua tidak memiliki waktu untuk memberikan pengasuhan secara langsung dan baik kepada anak.[]

 

Comment