Didiagnosa Kanker Nasofaring, Duhunaso Waruwu Sembuh Menggunakan JKN-KIS

Daerah, Kep. Nias560 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, GUNUNGSITOLI – Kesehatan yang prima adalah dambaan setiap orang. Kesehatan akan sangat berharga, ketika kita kehilangannya. Apalagi penyakit yang dialami merupakan penyakit kronis dan butuh penanganan serius.

Inilah pengalaman Duhunaso Waruwu, Pria berusia 58 Tahun pasien penyakit Kanker Nasofaring yang berjuang sembuh dari sakit yang dideritanya.

Keluhan tersebut Ia rasakan sejak 2 tahun belakangan, diawali benjolan kecil menyerupai jerawat di belakang daun telinga. Awalnya Ia mengira itu hanya benjolan kecil biasa karena masih belum menggangu kondisi kesehatannya. Seiring waktu, benjolan kecil tersebut terasa sakit hingga menyebabkan demam, nyeri di area telinga dan leher, disertai dengan menurunnya kemampuan mendengar.

“Saya pikir itu hanya jerawat biasa. Sama sekali tidak ada kecurigaan benjolan tersebut adalah kanker. Seiring waktu, bencolan kecil itu terasa sakit sampai membuat saya demam dan susah mendengar,” buka Duhunas Waruwu memulai perbincangan pada Minggu (29/11/2020).

Kondisi yang dirasakan oleh Duhunaso, semakin hari semakin memburuk. Belakangan ia mengalami pendarahan di telinga. Melihat kondisi kesehatannya semakin memburuk, akhirnya ayah dari 6 orang anak ini mengambil langkah untuk berobat dan memeriksakan dirinya ke RSUD Gunungsitoli setelah mendapat rujukan dari Puskesmas.

“Melihat kesehatan semakin menurun, saya memutuskan untuk berobat di RSUD Gunungsitoli. Melalui tahap pemeriksaan dokter dan upaya pengobatan, akhirnya RSUD Gunungsitoli merujuk ke RSUP Hj. Adam Malik Medan. Di rumah sakit tersebut saya mendapatkan tindakan medis pemasangan Implant Styloid agar tidak terjadi pendarahan ditelinga saya,” pungkasnya.

Hasil pemeriksaan secara komprehensif oleh tim medis, menyatakan Duhunaso menderita penyakit kanker dan harus segera mejalani kemoterapi. Mendengar kondisi ini tentu membuatnya takut dan khawatir.

“Jujur, kata kemoterapi membuat hati saya sangat takut dan khawatir. Proses kemo, biaya pengobatan, dan pengorbanan waktu menjadi pertimbangan berat bagi saya. Syukurnya saya peserta JKN-KIS yang mendapatkan perlindungan kesehatan. Rangkaian biaya pengobatan yang besar, tidak menjadi beban saya dan keluarga, semua ini berkat JKN-KIS,” terangnya.

Saat ini dirinya terus berujuang dan kuat menjalani rangkaian pengobatan. Dengan semangat sembuh dari penyakit dan dukungan keluarga membuatnya ikhlas menjalani pengobatan. Ia juga menceritakan bagaimana kemudahan layanan JKN-KIS membantunya saat berobat di fasilitas kesehatan.

“Kemudahan layanan di fasilitas kesehatan menjadi salah satu alasan bagi saya untuk semangat dan sembuh. Alur yang benar, serta berkas yang lengkap menjadi syarat kemudahan layanan di fasilitas kesehatan. Puskesmas tempat saya terdaftar, hingga rumah sakit tempat saya kemoterapi turut memberikan kemudahan,” terangnya.

Diakhir ceritanya Ia menyamapaikan terima kasih kepada peserta JKN-KIS yang telah bergotong royong membantu pasien yang saat ini sedang membutuhkan.

Menurutnya dengan adanya program ini, pasien yang saat ini sedang sakit cukup berjuang membangkitkan semangat untuk sembuh. Urusan biaya pengobatan, ada JKN-KIS yang membantu dan ini sangat melegakan menurutnya.

“Saat ini, saya dan seluruh pasien kanker berjuang untuk sehat dan menjalani pengobatan dengan semangat. Untuk urusan biaya dan layanan kesehatan, kami telah dibantu oleh peserta JKN-KIS dan tim medis. Terima Kasih kepada peserta JKN-KIS yang telah bergotong royong melaui iuran yang rutin dan tepat waktu, iuran anda telah memberikan semangat bagi kami. Terima kasih juga kepada tim medis yang telah membantu kami,” tutupnya.

Reporter : Albert

Comment