Dengan Tema New Year’s Trap Kristal Leces Gelar MeetUp Ke-18

Daerah, Jatim769 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, LECES – Memasuki awal tahun 2020, Kajian Remasja Islam Cinta AL-quran (Kristal) kembali menggelar Meet Up -18 di Hall Po dok Pesantren Al-Amri, Leces, Ahad (12/1/2020) dengan tema New Yer’s Trap.

Pada event Meet Up kali ini, Fidya menjadi keynote spekar, Sabikha bersama Syifa menjadi MC dan Husna melantunkan ayat-ayat suci di awal acara.

Fadiyah dalam presentasi Meet Up tersebut menyinggung perbuatan negatif yang lazim dilakukan masyarakat saat malam tahun baru seperti menyalakan kembang api, atau menontonnya ramai-ramai bersama teman, serta campur baur saat melihatnya.

“Bukannya merubah diri menjadi lebih baik, malah menodai diri dengan dosa saat awal tahun.” Ujar Fadiya menjelaskan.

Fadiyah juga membeberkan sejarah awal mula perayaan tahun baru. Serta awal terciptanya kalender masehi yang digunakan masyarakat hingga saat ini, yaitu kalender masehi.

“Perayaan tahun baru tersebut bukanlah berasal dari islam, melainkan dari gabungan beberapa kebiasaan agama lainnya. Agama tersebut adalah Majusi serta Nasrani.” Tambah Fidiyah.

Jika demikian, islam melarang aktivitas merayakan tahun baru. Secara, aktivitas tersebut unfaedah, apalagi asal-usulnya bukan dari islam.

Namun faktanya, masih banyak pemuda-pemudi atau bahkan yang tua dari kalabgan islam pun turut serta dalam merayakan tahun baru masehi.

Mereka tidak sadar bahwa mereka sedang mengikuti hadharah kaum lain. Mereka tidak menyadari apa yang Rasulullah SAW katakan, barangsiapa yang meniru suatu kaum, maka orang tersebut tidak termasuk ke dalam golongan beliau.

Lantas bagaiman solusinya? Pertama kita harus tahu sejarah tahun batu serta hukum merayakannya, aktivitas apa saja yang dilakukan di dalamnya, bermanfaat ataukah tidak? Yang kedua, kita seharusnya mengintrospeksi diri sendiri, hal apa saja yang sudah kita lakukan hingga akhir tahun?

Apakah sudah banyak amal baik yang kita hasilkan? Yang ketiga, tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah. Lebih banyak berdzikir, serta beribadah KepadaNya.

Yang keemoat, kita wajib mengingatkan teman-teman atau orang-orang di sekitar kita jika mereka hendak merayakan tahun baru yang jelas-jelas tidak bermanfaat.

Ajak mereka lebih baik ke kajian akhir tahun atau majelis kebaikan. Serta yang terakhir, inilah yang paling penting dari semuanya, bahwa harus ada negara yang memiliki peraturan dan sesuai dengan syariat islam.

Usai sesi penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pembacaan puisi oleh Dzihni, Widad serta Tsabita yang membuat para peserta lebih semangat untuk melakukan perubahan lebih baik di 2020.

Acara diakhiri dengan doa dan foto bersama sebagai kenabgan. []

Penulis: Qothratunnada As-Shafwah

Berita Terkait

Baca Juga

Comment