Foto/Nicholas/radarindonesianews.com |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil ungkap sekaligus gelar pemusnahan narkotika yang kelima kalinya tahun ini pada pertengahan bulan Maret 2018, diselenggarakan di lapangan parkir gedung BNN jalan M.T Haryono, Cawang Jakarta Timur, Senin (26/3).
Barang bukti dimusnahkan sebanyak 150.177 kilogram sabu, 89.030 butir ekstasi, dan beberapa jenis prekursor berbentuk tablet, serbuk serta cairan. Ditambah, tertangkap sebanyak 35 orang tersangka dari sejumlah 13 kasus dalam kurun waktu sebulan periode akhir Januari hingga akhir Februari, mencakup wilayah dari Sabang, Sumatera Utara, Batam, sampai ke Bekasi, dan bandara udara Juanda, Surabaya.
Komjen Heru Winarko, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan,”Dalam waktu sebulan saja, dan akhir Januari hingga akhir Februari tertangkap sebanyak 35 orang dari sejumlah 13 kasus,” ungkap mantan Kapolda Lampung itu menjelaskan di hadapan wartawan.
“Sedemikian banyak berbagai modus operandi berhasil diungkap oleh BNN, baik konvensional maupun modus modern,” ujarnya.
Dengan pencegahan dan penindakan, kemuka Komjen Heru,”Tentu akan lebih efektif target kita tahun ini, lebih kurang 26 sindikat akan kita berantas. Bila akan lakukan perlawanan akan diambil langkah tegas,” jelasnya.
Kemudian, tambah Heru menyampaikan kalau dari sbanyak 35 tersangka berbagai kasus tersebut, tentunya satu paket.”Akan dilakukan pengembangan,” lanjutnya.
Informasi tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengembangan. Selanjutnya kedepan, kemuka Kepala Badan Narkotika Nasional), bahwa sejauh ini BNN yang kini sudah berkoordinasi dengan instansi yang ada, baik juga dengan Kementerian Desa (Kemendes).
Seperti misalnya desa di Bali yang menjadi ‘Pertahanan’ dari peredaran narkoba.”Target nantinya di berbagai desa lainnya akan mengikuti, khususnya desa yang berlokasi di pesisir pantai,” ungkapnya menegaskan.
Tentunya proses penindakan dan penanggulangan strateginya akan dinamis, ikhwalnya seperti pada akhir tahun 2017 yang lalu di Kepulauan Riau, diperoleh informasi sebelumnya sebanyak muatan narkotika sebanyak 1,3 ton lebih sehingga mereka (pengedar) bergeser ke wilayah Kalimantan via jalur darat, singkatnya memungkas.[Nicholas]
Comment