Bylkhis*: Gen Z Anti Politik

Opini804 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Politik sudah jadi sebuah kata yang tidak asing lagi untuk kita dengar pastinya. Menurut KBBI politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan seperti tentang sistem pemerintahan dan dasar pemerintahan.

Politik juga segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain serta cara bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah.

Namun definisi ini akan berbeda ketika kita melihat politik dalam pandangan gen Z. Kebanyakan dari mereka pasti akan berfikir makna dari politik tentang korupsi,kotor,ribet,penuh tipu daya,kekuasan atau yang lain sebagainya.

Hal ini wajar ketika kita lihat kasus korupsi di negeri kita menurut peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah mengatakan, terdapat 169 kasus korupsi selama periode semester satu tahun 2020.

Hal ini ia katakan berdasarkan pemantauan yang dilakukan ICW sejak 1 Januari hingga 30 Juni 2020. Dikutip dari kompas.com.

Selain itu siapapun yang jujur pasti akan mengakui bahwa negeri ini semakin terpuruk. Nyaris di semua bidang. Tak terkecuali di bidang perundang-undangan. Contohnya, mengenai Omnimbus Law Cipta Lapangan Kerja (UU CILAKA) yang baru saja disahkan oleh DPR makin menyempurnakan keterpurukan dibidang perundang-undangan.

Berdasarkan riset IDN Research Institute. Dalam laporan bertajuk “Indonesian Millenial report 2019”, hanya 23,4 persen yang suka mengikuti berita politik. Namun, tidak dinyatakan bahwa pemilih millenial tersebut paham akan politik. Kaum millenial cenderung menganggap politik hanya untuk orang – orang yang kuno atau generasi tua “old school”.

Melihat karakteristik generasi millenial yang sebagian besar cenderung apatis terhadap politik, mau tidak mau pendidikan politik sudah selayaknya untuk diberikan, guna pemilih millenial ini hanya menjadi objek politik.

Hal ini pun juga wajar mereka katakan. Karena praktek politik sekulerisme kapitalisme ini yang memang super ribet dan jahat. Aturan yang berasal dari akal manusia yang lemah yang berbuah banyak kecacatan pada aturannya.

Sangat berbeda dengan politik islam. Yang wajib sekali kita pahami karena ia bagian dari syariat islam. Memahami politik juga kebutuhan karena seluruh kehidupan kita diatur dengan kebijakan politik. Seperti aturan halal dan haram dalam makanan. Sampai sekarang pun kita bisa dengan gampang menjumpai banyak makanan halal di sekitar kita.

Hal itu bisa terjadi karena ada aturan atau kebijakan politik yang mengatur terkait peredaran makanan. Selain itu aturan tentang pendidikan, kesehatan, transportasi, lingkungan, media, peradilan dan keluarga semua itu diatur oleh politik.

Dan agama adalah perkara yang mengatur urusan umat. Pengurusan urusan umat inilah yang disebut politik. Politik ini wajibnya diatur dengan aturan islam. Aturan yang benar dan melahirkan rahmat bagi seluruh alam.

Jadi sudah gak zaman lagi untuk jadi anti politik. Justru sekaranglah era nya kita para gen Z untuk berpolitik. Tentunya berpolitik sesuai aturan islam. Karna Allah SWT telah melarang kita bersikap apatis apalagi cuek.

Bahkan Rasulullah mengecam umat Islam yang tidak peduli nasib saudara seiman. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Barang siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin,maka dia bukan golonganku”

Maka wajib hukumnya seorang muslim memikirkan permasalahan umat dan beramar ma’ruf nahi munkar.
Allah SWT berfirman “kamu umat Islam adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia(karena kamu) menyuruh(berbuat) yang Ma’ruf dan mencegah dari yang Munkar,dan beriman kepada Allah (Q.S Ali Imron/3:110)

Jadi masih mau anti politik?
Jangan sampai kita tergolong hamba Allah yang merugi bahkan tidak termasuk umat Nabi hanya karena kita tidak peduli dan tidak memperhatikan urusan umat ini.[]

*Pelajar SMK Muhammadiyah I Kepanjen

Comment