RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Dilansir republika.co.id, Ahad (20/9/20), saat memberi sambutan secara virtual pada peringatan 100 Tahun Kedatangan Warga Korea di Indonesia, mengatakan, maraknya budaya K-pop diharapkan dapat menginspirasi munculnya kreatifitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri.
Korea Wave telah melanda berbagai negara salah satunya di negeri kita, mulai dari generasi muda sampai mamah-mamah kece pun turut terhanyut dalam pesonanya.
Seperti yang kita tahu hiburan ala Korea yang tengah hingar bingar di mana-mana membuat generasi kita terracuni oleh tontonan yang akhirnya menjadi tuntunan hingga banyak yang menjadikan Korea sebagai trensetter di berbagai bidang. Hal ini bertolak belakang dengan budaya negara kita yang mayoritas beragama islam dan masih menjunjung budaya ketimuran.
Ghazwul Fikr (Perang pemikiran) telah menyerang generasi muda kita terus menerus tanpa mereka sadari, hiburan berbau sekuler kapitalis telah mempengaruhi hingga merusak tatanan masyarakat. Apa yang terjadi saat ini tidak lepas dari kegagalan negara melakukan penjagaan serta pembinaan terhadap masyarakat. Negara membiarkan pemikiran dan gaya hidup liberal sekuler mengepung generasi melalui berbagai sarana. Pendidikan agama yang minim dan telah terpenetrasi ide sekuler liberal ini pun menambah parah cara pandang dan gaya hidup generasi bangsa. Sehingga memunculkan generasi rebahan yang minim prestasi.
Dalih untuk mengenalkan budaya indonesia keluar negeri justru akan menjadi buah simalakama karena fakta yang ada generasi muda kita lebih asyik terbius kenikmatan hiburan dari pada mengukir prestasi hal ini dibuktikan dengan munculnya generasi rebahan dan meningkatnya pengguna sosmed yang mencapai 150cjuta naik 20% dari survei sebelumnya yaitu 130juta.
Padahal generasi muda adalah calon penerus bangsa ini, jika generasi saat ini nglokro bagaimana mungkin akan mampu membangun sebuah peradaban yang gemilang untuk bangsa dan negara.
Mari kira back to back ke puluhan tahun yang lalu, di mana pada masa itu banyak bermunculan sosok generasi muda yang unggul dalam sisi keimanan, berbudi luhur dan berprestasi gemilang. Mereka adalah generasi yang hidup pada masa islam diterapkan.
Sejarah telah membuktikan pemuda-pemuda muslim ini adalah sosok unggul dan berprestasi gemilang di antaranya ada Sultan Muhammad Al-Fatih sang penakhluk konstantinopel, Ibnu Sina yang dikenal sebagai Bapak kedokteran modern, Saad bin Abi Waqqosh yang jago dalam memanah, Imam Syafi’i seorang ulama mujtahid dan masih banyak lagi.
Islam yang diterapkan secara menyeluruh oleh negara terbukti mampu mencetak massal generasi unggul dalam keimanan, juga menginspirasi kebaikan bagi dunia. Karena islam adalah agama yang mengatur segala sendi kehidupan dan berasal dari Al Kholik Al Mudabbir.[]
*Bunda Kiyana adalah nama Pena Ummu Habibah yang juga seorang penulis buku Dongeng Dari Umi Dan Abi (2019), Namaku Jo, ( Cerpen, Almar’ah 2007), Komunitas menulis Rumedia dan Bingkis Liwa’
Comment