Bradley Armstrong |
RADAINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Kepala Bagian Politik dan Diplomasi Publik Kedutaan Besar Australia
di Jakarta, Bradley Armstrong mengatakan, bedakan Islam dengan teroris.
di Jakarta, Bradley Armstrong mengatakan, bedakan Islam dengan teroris.
“Kita harus bedakan Islam dengan teroris. Kalau di Australia kita
tahu dengan sesama bahwa Islam tidak sama dengan teroris. Kita sangat
menghargai Islam,” ujar Armstrong di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/3).
tahu dengan sesama bahwa Islam tidak sama dengan teroris. Kita sangat
menghargai Islam,” ujar Armstrong di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/3).
Armstrong menambahkan, “Orang yang melakukan dengan cara teroris.
Mereka teroris. Sekali lagi jangan hubungkan Islam teroris,”jelasnya.
Mereka teroris. Sekali lagi jangan hubungkan Islam teroris,”jelasnya.
Hal itu disampaikan Armstrong saat menghadiri acara yang diadakan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), International Youth Conference, and
Training on Countering Terrorism dengan tema Policing Terrorism A New
Way Combating Terroism.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), International Youth Conference, and
Training on Countering Terrorism dengan tema Policing Terrorism A New
Way Combating Terroism.
Armstrong mengatakan, Australi sangat menghargai semua agama. “Islam di Australia sangat dihargai dan dihormati,”tutupnya.
Pada acara yang sama, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI
Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia bukan negara radikal dan Islam
bukan teroris.
Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia bukan negara radikal dan Islam
bukan teroris.
“Tidak ada tempat bagi terorisme dan radikalisme, jika ada yang
bilang Indonesia negara intoleran, sarang teroris. Bantah lah semua itu.
Karena kita sudah memiliki konstitusi dan itulah cara kita
berdemokrasi. Tidak ada tempat di Republik ini untuk radikalisme,” kata
Zulkifli. (mina)
bilang Indonesia negara intoleran, sarang teroris. Bantah lah semua itu.
Karena kita sudah memiliki konstitusi dan itulah cara kita
berdemokrasi. Tidak ada tempat di Republik ini untuk radikalisme,” kata
Zulkifli. (mina)
Comment