Nobar G30s-PKI digelar FPII di Buperta Ragunan dihadiri masyarakat dan mahasiswa dengan antusias |
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – FPII DKI Jakarta Bersama Rumah Media Gelar nonton bersama film Pengkhianatan G30S/PKI di Bumi Perkemahan Ragunan (Buperta) Jakarta Selatan, Sabtu (23/09/2017). Acara nobar tersebut hadiri ratusan pelajar dan mahasiswa serta berbagai perwakilan dari organisasi kemasyarakatan.
Meskipun diperdebatkan oleh beberapa pihak, nonton bersama film kejahatan PKI tersebut tetap dilakukan di banyak daerah di Indonesia. Antusiasme penonton yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa membuat lapangan Buperta penuh sesak, meski harus duduk di atas rumput.
D. Roy Wijaya, direktur Rumah Media dan Sutradara Film mengatakan, pihaknya sengaja memutar Film berdurasi relatif pendek itu karena penting untuk menambah pengetahuan sejarah sekaligus mengingatkan generasi muda akan bahaya komunisme yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat. Ini sangat penting sebagai pengetahuan sejarah. Kalau nanti ada yang mau bangkit (PKI) sama saja melanggar ketetapan MPR yang menyatakan itu dilarang,” kata Roy yang menjadi narasumber saat menjelaskan secara detail pentingnya Film tersebut.
Sebagai sutradara didikan Jajang C. Noor dan Arifin C. Noor yang memproduksi Film G 30S PKI tersebut, Roy Wijaya meminta semua pihak menanggapi positif acara nonton bareng yang diselenggarakannya. Dirinya juga mengingatkan, sejarah bangsa ini penting agar tidak terlupakan, terutama bagi generasi muda.
Roy mengingatkan pesan Presiden pertama Indonesia, Soekarno agar bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah. Apalagi, kata dia generasi muda sekarang banyak yang melupakan sejarah tersebut. “Nobar tentang PKI itu penting, agar bangsa ini tidak lupa sejarah,” ungkapnya.
Menurutnya substansi dari film tersebut adalah kekejaman dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Dia menambahkan, jika ada bagian film tersebut yang kontroversi, sebaiknya diluruskan. “Jangan juga yang sudah terdokumentasikan, kemudian dianggap semua tidak benar. Malah mengaburkan nilai sesungguhnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Setwil FPII DKI Jakarta, Haris Supriono mengapresiasi dan mendukung peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya laten komunisme. Hal ini, menurutnya, ditunjukkan dengan animo masyarakat untuk memutar kembali, atau nonton bareng film G30S/PKI di berbagai daerah.
Bahkan, kata dia, TNI AD ikut menginstruksikan jajarannya dengan memfasilitsi semua keperluan untuk menggelar nonton bareng film berlatar sejarah kekejaman PKI jelang Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober mendatang.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung acara nobar ini, terutama kepada jajaran TNI yang menyelenggarakan nobar didukung Dandim Jakarta Selatan Let kol Ade Rony Wijaya dan Danramil 03 Ps Minggu Mayor purwanto S ch dengan mengajak masyarakat luas untuk ikut menonton,” ujarnya.
Acara nobar dihadiri ratusan pelajar dari SMP Ashsholihin, SMP Hidayatul Anam beserta pembina, M. Yamin & Irwansah, peserta LDKS, Ketua pelaksana LDKS Ibu Ediami Ismawati Spd.
Kepala sekolah SMP Ashsholihin, Usman Kurniawan, SE. berpespada para peserta LDKS bahwa negara akan maju dan kuat dengan menghargai jasa para pahlawan dan mau mengenang sejarah bangsa. (red)
Comment