Oleh: Tini Ummu Faris, Pegiat Literasi
_________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– — Viral! Seorang ibu berusia 69 tahun dititipkan di panti jompo. Awalnya beliau mengira diajak jalan-jalan, namun ternyata diantarkan ke panti khusus lansia, Griya Lansia Husnul Khatimah di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada 27 Oktober 2021.
Beliau hanya pasrah walaupun kecewa terhadap anak-anaknya. Beliau senantiasa mendoakan anak-anaknya agar panjang umur mudah rezeki dan dimudahkan segala urusannya (2/11).
Membayangkannya saja miris, membuat gerimis dan hati teriris. Tidakkah anak-anaknya membayangkan bila hal itu di posisi mereka? Apakah mereka rida bila anak-anak mereka kelak menitipkan mereka ke panti jompo juga?
Ini baru satu kasus. Masih banyak para ibu yang dengan terpaksa jauh dari buah hatinya. Bukan karena keinginan sang ibu melainkan sengaja dijauhkan oleh anak-anaknya.
Berbagai alasan senantiasa mereka lontarkan. Mereka menganggap ibunya lebih baik tinggal di panti dari pada tidak terurus oleh mereka. Terlebih beban hidup yang semakin tingg sementara penghasilan dirasa tidak mencukupi. Zaman serba sulit. Kapitalisme sekular semakin menghimpit kehidupan kaum muslimin.
Kekhawatiran akan tidak tercukupinya kebutuhan terus menghantui. Kesibukan pun mengesampingkan kewajiban lainnya yaitu berbakti kepada kedua orang tua. Tidakkah mereka berpikir bahwa jika tak ada ibu yang melahirkan mereka tentu tak akan ada mereka? Astagfirullah.
Wajib Berbakti
Salah satu kewajiban muslim di antaranya berbakti kepada kedua orang tua. Tentang hal ini banyak sekali nash-nash yang menjelaskan kewajibannya, antara lain:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra: 23). Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan:
“Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw., lalu ia bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Beliau menjawab, “ Ibumu.” “Lalu siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi” “Bapakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
MasyaAllah. Islam mewajibkan untuk menaati, menghormati dan menyayangi kedua orang tua.
Kurangnya pemahaman kaum muslim saat ini akan kewajiban yang mulia menyebabkan tingkat berbakti kepada orang tua semakin menurun. Terkadang bila orang tua ikut bersama di rumah anaknya, sang anak merasa orang tua adalah tambahan beban.
Astagfirullah. Padahal bila kita ingat bagaimana pengorbanan orang tua pada anak-anaknya, tak akan bisa terbayarkan walau dengan setumpuk materi bahkan setumpuk berlian sekalipun. Cinta mereka pada buah hatinya setulus hati tanpa pamrih.
Sistem sekularisme mengikis keimanan kaum muslim dan merobohkan sendi-sendi kehidupan. Hubungan ibu dan anak pun sampai tergadaikan.
Andai saja setiap anak memahami pahala berbakti dan merawat kedua orang tua, niscaya berlomba-lomba menjalankannya. Terlebih lagi seorang ibu memiliki keistimewaan tersendiri. Doa-doanya mustajab dan dikabulkan Allah. Surga pun berada di bawah telapak kakinya.
Karena itu, sebagai seorang mukmin sejati, selayaknya senantiasa bertawakal hanya kepada Allah. Selalu optimis akan dimampukan-Nya dalam membersamai masa usia lanjut kedua orang tua. Harus yakin akan dimudahkan Allah, dilapangkan rezeki dan keberkahan akan dirasakan.[]
Comment