Belum Pernah Terjadi Selama Sembilan Tahun Sebelumnya, Kini Cilegon Alami Banjir Paling Parah

Banten, Daerah593 Views

 

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, BANTEN -Anggota komisi II DPRD Kota Cilegon, Muhammad Ibrohim Aswadi, menilai banjir bandang di Kota Cilegon yang terjadi saat ini merupakan terparah sepanjang sembilan tahun terakhir. Banjir terjadi di Pintu Air, Penauan, Kebanjiran Kubangsari, Tegalratu, Randakari, Samang Raya dan lainnya. Banjir terjadi sekitar pukul 02.00 Wib di beberapa titik rumah warga, bahkan ada yang mencapai ketinggian kurang lebih dua meter (4/12/20).

Daerah Cilegon, Serdang, Waringinkurung, Merak dan sekitarnya rata diguyur hujan deras semalaman, hingga banjir tak dapat dihindari.

Menurut Ibrahim, sebelumnya kekhawatiran masyarakat akan terjadinya banjir rutin sudah sering disampaikan kepada pemerintah daerah dan pihak industri di saat belum memasuki musim penghujan. Agar pemerintah bersama sama industri untuk melakukan langkah-langkah penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dan pelebaran di sepanjang sepadan aliran kali yang ada. Dari hulu sampai ke hilir dengan dibangun komunikasi dan berbagi tugas antara pemerintah dan pihak industri, seperti yang selama ini sudah berjalan.

Di antara penyebabnya ialah, kurang resapan air di daerah hulu karena gunung-gunung kurang reboisasi. Sementara di daerah hilir, belum sempurna tempat khusus yang bisa menampung jika air dari hulu deras tak tertahan.

Selain itu, Cilegon adalah wilayah industri dan seharusnya membuat saluran yang bisa membuang air banjir ke arah laut. Tentu butuh kerja sama dari semua pihak, karena jika tak segera diselesaikan maka akan terus terjadi seperti ini. Perbaikan tata kota di kawasan industri dekat dengan perkampungan warga perlu segera dibenahi.

Ibrahim memberi solusi, agar segera melakukan penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dam pelebaran di sepadan daerah aliran kali yang ada dari hulu terus sampai ke daerah hilir. Pintu air, kubangsari, tegalratu dan seterusnya, menuju ke hilir yang melintasi jalur industri yang menuju laut lepas.

Di samping itu, perlu juga gorong-gorong rel kereta api yang ada di pintu air, penauan dan seterusnya agar diperlebar.

Reporter: Sherly

Sumber: antara

Comment