![]() |
Bupati Kulonprogo saat wawancara bersama wartawan radarindonesianews.com. [Erni] |
RADARINDONESIANEWS.COM, YOGYAKARTA – Untuk makan, minum, mandi, dan seterusnya, berapa trilyun kita menggunakan air untuk keperluan hidup sehari hari? Inilah yang terbesit dibenak pak Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo saat wawancara dengan wartawan di Babarsari,Yogyakarta, (20/9/2017).
Kulonprogo merupakan daerah dengan kondisi alam yang hampir sama dengan Gunungkidul dan terkenal sebagai daerah kekeringan air. Berbagai cara sudah ditempuh pemerintah untuk mencukupi kebutuhan.
“Masyarakat ini butuh inovasi pemikiran modern, kami ikuti perkembangan zaman.” tutur Hasto.
Masyarakat menurutnya dimanjakan dengan pola hidup konsumtif tidak produktif dan kami merubah tatanan kehidupan dan cara berpikir mereka dengan memproduksi suatu barang untuk kita konsumsi sendiri.
“Cinta produk dalam negri adalah langkah terbaik untuk memakmurkan rakyat. AirKu adalah air kemasan yang diproduksi oleh PDAM. Harga juga sangat terjangkau, cara pengolahannya juga sangat modern dan higienis sehingga bisa dikonsumsi warga dengan aman.” Ujar Bupati yang juga berprofesi sebagai Dokter ini.
Air yang diolah PDAM untuk air kemasan berasal dari Dusun Clereng, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih. Menurut Hasto, hampir setiap hari puluhan ribu masyarakat Kulonprogo mengkonsumsi air kemasan produk dari swiss.
“Rakyat menyetorkan atau membeli produk swiss berapa trilyun saja. Oleh karena itu saya mendorong PDAM untuk membuat air kemasan yang awalnya sulit sekali karna membutuhkan dana yang besar untuk membeli alat dan setiap waktu diadakan tes laboratorium. Berbagai kendala seperti membuat perda juga membutuhkan kajian ilmiah yang benar benar valid. Hingga akhirnya terciptalah Airku (Air Kulonprogo).” Jelas Hasto.
Hampir setiap hari lanjut hasto, puluhan ribu warga masyarakat Kulonprogo yang mengkonsumsi air minum kemasan Airku untuk keperluan hajatan di desa, lingkungan pemkab, maupun acara lainnya yang sekarang bisa diproduksi PDAM sekitar 4,8 juta air minum kemasan gelas dengan memproduksi 100 ribu karton tiap bulan.
Beliau mengakui selama kurang lebih 3 tahun melaui program “Bela Beli Kulonprogo” ini berbagai keberhasilan telah diraih. Salah satunya tingkat inflasi menjadi rendah. Roda perekonomian rakyat terus bergerak dan berjalan sehingga kesejahteraan rakyat dapat dirasakan hasilnya.[Erni]
Comment