Bekerjasama dengan Yayasan Bunga Bali dan Sanggar Ring Luwur Akasa, UID Gelar Pameran dan Lelang Lukisan Amal

Budaya194 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Yayasan Upaya Indonesia Damai atau dikenal dengan United In
Diversity Foundation (UID) bekerja sama dengan Yayasan Bunga Bali dan Sanggar Ring Luwur Akasa menyelenggarakan pameran dan lelang lukisan amal bertema “Bhinneka Tunggal Ika” untuk pahlawan Indonesia di bidang seni dan olahraga yang diselenggarakan
pada tanggal 28 November 2023 di The Club, Djakarta Theater Live, Jakarta Pusat.

Menampilkan 68 lukisan karya seniman Indonesia dari berbagai latar belakang, mulai dari seniman tradisional hingga seniman kontemporer dari Bali, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Hasil lelang akan disalurkan kepada para mereka yang telah mengharumkan
nama Indonesia di kancah seni dan olahraga namun mengalami kesulitan finansial di usia
tua.

“UID bekerja sama dengan Yayasan Bunga Bali dan Sanggar Ring Luwur Akasa memiliki niatan baik untuk membantu pemerintah dalam memperhatikan nasib para pahlawan
bangsa dalam mendapatkan pengobatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap Tantowi Yahya, Presiden UID dalam konferensi pers yang diadakan sebelum acara lelang dimulai.

Dirinya berharap, acara ini bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendukung para
pahlawan tersebut dan hasil lelang dapat membawa perubahan nyata bagi kehidupan mereka.

Hal ini sejalan dengan makna yang terkandung dalam semboyan ‘Bhinneka
Tunggal Ika’, yakni sebagai komponen anak bangsa, walaupun berbeda dalam latar belakang memiliki satu tujuan yaitu untuk kemajuan bangsa.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Gde Putu Arya Kusuma, sebagai perwakilan dari dari Yayasan Bunga Bali, yang mengungkapkan bahwa inisiatif dalam kerja budaya ini berlangsung untuk merayakan kehidupan humanis dalam merawat harmoni berbangsa.

“Pameran lelang lukisan amal Merajut Kebhinnekaan dengan tajuk Bhinneka Tunggal Ika Berkarya untuk Pertiwi: Satoe Nusa, Satoe Bangsa, Satoe Djiwa ini merupakan inisiatif dalam kerja budaya. Menghadirkan peristiwa kesenian yang berikhtiar menerjemahkan ke- Indonesiaan dalam perspektif kemajemukan bangsa. Merayakan kehidupan humanis non sektarian dengan sikap inklusif, setara, dialogis, toleran dan saling menghormati demi
merawat harmoni berbangsa,” terang Gde Putu.

Beberapa nama yang menjadi penerima manfaat antara lain, Budiono Sutikno (pemain sepak bola), Mardi Lestari (pelari), Sukardi (penyanyi keroncong), Putu Wijaya (budayawan sastra Indonesia), H. Ukat (penyanyi dangdut Indonesia) dan lain-lain.

Acara amal ini dipandu oleh Helmy Yahya sebagai juru lelang dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK),
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA), sebagi bentuk apresiasi atas jasa-jasa bangsa Indonesia, pahlawan seni dan olahraga.
Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam suratnya mendukung penuh kegiatan sosial dan amal ini.

“Saya atas nama Lembaga dan pribadi
sangat mendukung acara ini sebagai ajang apresiasi seni dan memperhalus jiwa kita”, ungkapnya.

UID berharap pameran ini dapat menjadi sarana penggalangan dana dan memberikan dukungan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Tentang United In Diversity
Yayasan Upaya Indonesia Damai atau dikenal juga sebagai United In Diversity (UID) memfasilitasi para pemimpin tiga sektor untuk membuat dan menerapkan solusi berkelanjutan untuk tantangan terbesar di kawasan ini.

Didirikan pada tahun 2003 sebagai organisasi nirlaba dengan para pemimpin Indonesia dari bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil. Visi UID adalah Indonesia yang bersatu dan damai melalui sinergi antar berbagai komponen masyarakat Indonesia dan dunia internasional.

Misi kami adalah untuk melayani sebagai platform pendidikan dan untuk bertindak sebagai katalis untuk
membangun kepercayaan dan kerjasama antara bisnis, sektor publik, dan masyarakat sipil melalui proses pembelajaran untuk masa depan bersama yang berkelanjutan.

Tentang Yayasan Bunga Bali
Yayasan Bunga Bali merupakan yayasan sosial yang berdiri pada tahun 2004 digagas oleh mantan gubernur bali bapak Drs. Dewa Made Bertha. Bergerak sebagai pusat rehabilitasi sosial tuna daksa khususnya untuk anak-anak dan masyarakat yang memiliki kelainan
tubuh atau fisik karena bawaan lahir, kecelakaan, atau sebab lainnya.

Fokus lain yang dijalankan dalam yayasan, yakni pembuatan kerajinan yang dihasilkan oleh anak-anak atau
masyarakat yang memiliki tuna daksa dengan hasil kerajinan dipasarkan pada pameran ataupun melalui sosial media bekerjasama dengan ISI Denpasar.

Yayasan Bunga Bali merawat para penyandang disabilitas mulai dari umur 0 Tahun hingga 80 Tahun.[]

Comment