Oleh: Hasriyana, S.Pd, Pemerhati Sosial Asal Konawe
________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Belum selesai beban rakyat dengan naiknya harga-harga di pasaran belum lama ini, kini BBM atau bahan bakar minyak pun dinyatakan naik pula oleh pemerintah. Mirisnya harga BBM naik disaat harga bahan bakar minyak dunia sedang mengalami penurunan. Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan bahan bakar minyak naik? Mengingat Indonesia sendiri memiliki sumber daya alam yang melimpah dari sisi minyak bumi.
Dikutip dari Cnbcindonesia.com (5/9/2022), bahwa Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto mengaku terkejut dengan keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar pada akhir pekan lalu, 3 September 2022. Mulyanto cukup heran dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi saat ini, terlebih lagi di saat harga minyak mentah dunia kini tengah mengalami tren penurunan. Dia pun menyebut bahwa fraksinya menolak kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar ini.
Kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM tersebut membuat masyarakat akan semakin menjerit dalam memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
Mengingat BBM merupakan salah satu kebutuhan dalam menopang laju perekonomian masyarakat, maka jika bahan bakar minyak ini naik secara otomatis berbagai kebutuhan hidup akan mengalami kenaikkan dan angka kemiskinan pun akan semakin meningkat pula. Miris!
Pun, jika alasan pemerintah salah satunya karena selama ini BBM bersubsidi tidak tepat sasaran, tentu hal tersebut merupakan alasan yang kurang tepat. Justru setelah harga BBM dinaikkan pemerintah, masyarakat menengah ke atas yang tadinya memakai BBM non subsidi tidak menutup kemungkinan beralih memakai BBM subsidi.
Sehingga bukan tidak mungkin akan terjadi di masyarakat saling berebut BBM bersubsidi, pada akhirnya akan ada yang tidak kebagian. Padahal kebanyakan dari masyarakat menengah kebawah merupakan pelaku usaha dalam sektor pertanian.
Selain itu, adanya liberalisasi sumber daya alam yang dilakukan negara, merupakan salah satu penyebab BBM juga menjadi naik. Padahal Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang kaya dan melimpah termasuk dalam sektor minyak bumi. Namun, karena pengelolaannya lebih banyak dikuasai oleh swasta, sehingga hasil dan manfaatnya lebih banyak dinikmati oleh segelintir orang, yaitu para korporasi.
Hal ini justru berbeda dengan sistem Islam, meski harga dikembalikan pada mekanisme pasar, namun pengelolaan sumber daya alam dikelola oleh negara untuk dimanfaatkan guna kepentingan masyarakat umum. Bahkan BBM bisa saja gratis diberikan oleh negara, namun jikapun tidak gratis, maka harganya murah dan mampu dijangkau oleh masyarakat. Bukan seperti saat ini BBM membuat masyarakat menjerit akibatnya kenaikkan.
Di samping itu, dalam Islam sumber daya alam berupa minyak bumi merupakan kepemilikan umum, negara hanya mengelola dan hasilnya dikembalikan pada rakyat. Sebagaimana Hadis Rasulullah Saw yang artinya, “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Hadis tersebut menyatakan bahwa kaum muslim berserikat pada tiga hal, padang rumput, air dan api. Sehingga tidak boleh ada individu ataupun kelompok tertentu yang menguasainya.
Oleh karena itu, sulit berharap pada sistem yang meminimalkan peran pencipta dalam mengatur kehidupan. Karenanya, kita hanya bisa berharap pada sistem yang melahirkan para pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengurusi rakyatnya, tidak lain sistem tersebut berasal dari pencipta Allah SWT, yaitu sistem Islam. Wallahu a’lam.[]
Comment