Bang Anung Bilang Tamu di Balaikota DKI bakal Disuguhi Minuman Khas Betawi Bir Pletok

Metro95 Views

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Majelis Kaum Betawi (MKB) menggelar acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo, di Masjid Jami Tangkuban Perahu, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (21/03/2025).

Setelah mendapat gelar kehormatan “Bang Anung” dari lembaga adat Majelis Kaum Betawi, sebagai panggilan untuk Gubernur DKI Jakarta periode 2025-2030 beberapa waktu lalu di Pesantren Al-Hamid Cipayung Jakarta Timur, kini MKB kembali menggelar kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama pada Bulan Ramadhan 1446 Hijriyah.

Dalam sambutannya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung atau Bang Anung, membuat suasana buka puasa bersama (bukber) masyarakat Betawi, menjadi riuh rendah.

Khususnya saat pria kelahiran 11 Juni 1963 ini tegas menyatakan harapannya, sebelum peringatan “Lima Abad Jakarta” di tahun 2027 nanti, adat istiadat Betawi sudah menjadi adat istiadat utama di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Untuk itu, Bang Anung menyebut batas kota, fasilitas umum seperti airport, dan tempat-tempat umum lainnya yang relevan dan sesuai kebutuhan, nantinya harus punya wajah atau nuansa budaya Betawi.

“Sekarang ini kan airport aja enggak ada nuansa Betawinya,” Bang Anung memberi contoh.

Bahkan dia berjanji, tamu-tamu yang mengunjungi Balaikota, akan diberi kejutan spesial.

“Jika biasanya disuguhi teh atau kopi, nanti kita akan suguhi minuman khas Betawi bir pletok,” ujarnya sambil melempar senyum, diiringi tepuk tangan jamaah masjid. Apa yang diucapkan penguasa baru Jakarta ini tentu bak angin segar bagi masyarakat Betawi.

Bang Anung juga berjanji akan membuka 10 taman baru di Jakarta, 5 di antaranya bakal beroperasi selama 24 jam.

“Di luar negeri banyak taman yang buka 24 jam, sehingga dapat dimanfaatkan warga untuk melepaskan stres sepulang kerja.”

“Jadi kita enggak perlu bikin mobil khusus buat warga yang ingin melepas stres,” tambahnya kalem, sembari menambahkan, “Ini bukan menyindir ya, tapi fakta.”

Seperti diketahui, salah satu paslon di Pilkada DKI Jakarta ada yang mengusulkan program mobil antistres yang ditanggapi skeptis oleh warga.

Acara bertajuk “Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Majelis Kaum Betawi (MKB) Dengan Gubernur DKI Jakarta” ini dihadiri ratusan tokoh Betawi dan masyarakat Betawi sekitar masjid Tangkubanperahu. Sejak kumandang Ashar, mereka dengan sabar dan setia menanti kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

“Saya sengaja datang karena mau melihat gubernur baru kita. Jarang-jarang kan bisa buka puasa bareng Gubernur,” ujar Mustari, anak Betawi yang berumah tinggal dekat Pasar Manggis.

Tokoh Betawi yang hadir antara lain Gubernur DKI Jakarta 2007-2012 Fauzi Bowo, para petinggi organisasi kemasyarakatan Betawi, baik dari Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Rempug (FBR), Forum Komunikasi Kaum Betawi Indonesia (Forkkabi), Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Permata MHT, Kembang Latar, dan ormas-ormas lainnya.

Hadir juga Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, anggota DPD Dapil DKI Jakarta Dailami Firdaus, Walikota Jakarta Selatan, tokoh-tokoh dan ulama Betawi, serta tak ketinggalan pengurus teras Majelis Kaum Betawi (MKB) dan masyarakat sekitar. Ketua MKB Marullah Matali yang juga Sekda DKI Jakarta tidak hadir di acara ini, lantaran masih dalam suasana berkabung atas wafatnya ayahanda beliau beberapa jam sebelum acara.

Sebelumnya, sesepuh lembaga adat Betawi Fauzi Bowo menyampaikan, orang Betawi beruntung bisa buka puasa bareng Gubernur baru yang jadwal bukber nya padat. Kesempatan yang langka ini harus dimanfaatkan untuk terus menjalin silaturahmi ke depannya.

“Beliau sekarang ini nomor satu di Jakarta, pemimpin kita. Belum lama jadi gubernur, sudah banyak janji-janji beliau yang terealisasi, salah satunya Kampung Bayam,” jelas pria berusia 78 tahun yang biasa disapa Bang Foke ini.

“Jadi ayo sama-sama kita dukung,” tambah Foke.

Acara ditutup dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ketua DKM Masjid Jami Tangkubanperahu, Zaini Hamdan yang menekankan pentingnya orang Betawi mempelajari kiprah kiai-kiai besar Betawi pada zamannya. Karena Betawi punya banyak ulama besar.[]

Comment