RADARINDONESIANEWS.COM, GUNUNGSITOLI – Kelahiran tidak hanya tentang raga baru, tetapi juga kebahagiaan dan harapan yang baru bagi mereka yang merasakan.
Kebahagiaan dan harapan itupun lahir ditengah-tengah pasangan suami istri Yulianus Ziliwu dan Fiberia Ziliwu. Pasutri ini dikaruniai seorang puteri pada tanggal 15 Februari 2020 di RSUD Gunungsitoli.
Saat dikunjungi mendapati kunjungan dari BPJS Kesehatan, terpancar kebahagian diwajah Fiberia Ziliwu yang resmi menyandang status ibu atas kelahiran puteri pertamanya, Jumat (27/02).
Ketika ditanya pendapatnya tentang program JKN-KIS, Fiberia mengungkapkan rasa terimakasih kepada BPJS yang telah menolong dengan adanya program ini.
“Kami adalah peserta JKN-KIS dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sehari-hari kami bekerja sebagai petani, yang penghasilannya tidak dapat disandingkan dengan pekerja kantoran atau pengusaha. Penghasilan kami hanya mampu mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Apa yang kami dapat hari ini, untuk makan diesok harinya, begitu seterusnya. Dengan kata lain, sulit bagi kami jika biaya persalinan atas kelahiran puteri kami ini harus kami tanggung sendiri. Syukur ada JKN-KIS yang membantu kami untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan persalinan yang layak dan bermutu,” tuturnya dengan wajah berseri.
Dikesempatan itu, Fiberia menceritakan pengalamannya berobat menggunakan JKN-KIS.
“Memasuki usia kandungan 9 bulan, saya merasa ada yang tidak baik. Pergerakan bayi dalam kandungan saya, tidak seperti biasanya yang aktif bergerak. Karena alasan itu, saya berobat ke Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat saya terdaftar. Saat berkunjung ke FKTP, saya dilayani secara cepat oleh pelayan medis dan saya mendapatkan pelayanan kesehatan disana. Kemudian saya mendapatkan rujukan dari FKTP untuk pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit. Pada saat proses pemeriksaan tersebut, dokter sudah menyampaikan bahwa posisi bayi saya melintang dan kemungkinan besar harus menjalani tindakan operasi untuk bersalin. Mendengar hal itu, jujur saya merasa khawatir. Kekhawatiran saya tidak hanya tentang proses operasinya tetapi tentang biaya yang harus kami bayarkan nanti. Namun saya merasa tenang saat tim medis di rumah sakit menyampaikan bahwa biaya proses kelahirannya nanti ditanggung oleh JKN-KIS. Bersyukur sekali rasanya menjadi peserta JKN-KIS,” pungkasnya.
Kebahagian Fiberia terus bertambah saat proses persalinannya telah selesai dan dirinya melihat puteri kecilnya terlahir dengan sehat.
“Saya menangis terharu ketika mendengar tangisan puteri saya sesaat iya lahir, pertanda bahwa ia sehat dan siap memberikan harapan baru bagi keluarga kami. Ketika dibawa ke ruang perawatan, saya dan puteri saya ditangani dengan baik oleh petugas rumah sakit. Kami dipantau dan diperhatikan oleh mereka. Tidak ada perlakuan berbeda yang kami rasakan selama dilayani di rumah sakit, bahkan hingga hari ke-5 kami disini, tidak ada biaya yang ditagihkan pihak rumah sakit kepada kami. Petugas menengaskan bahwa biaya persalinan dan perawatan pasca operasi ditanggung oleh JKN-KIS. Untuk itu, saya merasa bersyukur dengan adanya program JKN-KIS. Program ini telah membantu dan memberikan kebahagiaan lewat kelahiran puteri kami. Terima kasih peserta JKN-KIS, iuran anda telah membatu kami dan jutaan orang lainnya,” tutupnya.
Reporter: Albert
Comment