RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Tidak sedikit ada ada anak yang melakukan hal ini ,”Makan apa, bu?” Sambil angkat tudung saji terus tutup lagi dan berkata ,”Yah..cuman ini?”
Pernah juga viral video orang dewasa membuang sampah sembarangan ke pembuangan air tanpa merasa berdosa. Ia tidak mempertimbangkan kerugian banyak orang atas yang ia lakukan. Yang penting sampah hilang dari pandangannya.
Ada juga pejabat dengan enteng berkata,”Tanam cabe sendiri, cabut meterannya, puasa saja, yang kaya menikahi yang miskin”, pada orang-orang yang mengeluhkan kehidupan yang kian sulit.
Perilaku tersebut berhubungan dengan kemampuan hidden movement. Secara bahasa Hidden Movement bermakna gerakan tersembunyi. Anak yang terbangun hidden movementnya bisa memahami ada begitu banyak proses di sekitarnya.
Makanan di meja makan bukan sim salabim. Tapi ada ibu yang memasaknya, ada tukang sayur yang menjualnya, ada petani yang menanamnya.
Seseorang dengan level hidden movement yang rendah biasanya kurang memiliki empati, kurang bersyukur, kurang memahami dampak dari keputusan yang ia buat.
Karenanya penting sekali melatih hidden movement untuk membangun iman, sikap syukur, empati, sabar.
Dan luar biasanya, Allah sudah menginstall pada anak potensi kemampuan hidden movement. Coba perhatikan. Anak usia 3 tahun suka banyak bertanya, “Mengapa begini, mengapa begitu? Kenapa tidak boleh? Kenapa jadi begini?”
Jika melihat mainan mobil mobillan, tangannya menggerakkan sambil menirukan suara mobil.
Senang melempar atau menggelindingkan bola dan berulang ulang memainkannya. Senang mencoba sepatu milik ibunya sambil menirukan peran ibu.
Di masa ini, anak perlu diberi pengalaman “langsung” dengan cara bereksplorasi menggunakan seluruh alat indranya. Mereka juga perlu melihat proses kejadian sesuatu agar paham bahwa ada proses yang panjang sebelum hadirnya suatu kondisi atau benda.
Bagi ibu yang memiliki anak balita, perhatikan daftar do dan don’t berikut ini untuk membangun Hidden Movement.
Don’t :
– Memberikan mainan remote atau yang bergerak menggunakan baterai.
– Memberikan informasi hanya dari TV atau alat gadget tentang sesuatu yang sebenarnya bisa dipelajari secara langsung melalui benda sekitar. Misalnya mengenal warna, bentuk, membilang. Pengenalan lewat pengalaman langsung memberikan efek yang berbeda pada otak.
– Melarang bermain peran seperti main masak masakkan, main jadi ayah atau ibu.
– Enggan menjawab pertanyaan anak saat bertanya ,”Mengapa?”
– Melarang anak melakukan sesuatu yang ingin ia coba (asal aman) dengan alasan kelamaan, tidak bersih jika anak yang melakukan. Seperti ketika anak menumpahkan air, ibunya memilih melap dengan alasan kurang tuntas jika anak yang melakukan.
– Lebih memilih jalan-jalan ke mall daripada mengajak anak pergi ke taman, lapangan untuk bermain bola, kejar kejaran.
Do:
– Berikan alat main yang bisa anak gerakkan, manipulasi. Sesekali dampingi saat anak bermain untuk menjelaskan fakta yang anak lihat ,”Jika mendorong mobil dengan kuat, jarak tempuh mobil akan makin jauh. Jika mobil ini diturunkan melalui lintasan yang sudutnya berbeda, jarak tempuhnya juga berbeda.”
– Terlibat dalam main peran dengan anak dan pilih satu peran sementara anak memilih peran yang lain.
– Ajak anak bermain melewati lintasan misalnya lewat terowongan selimut lalu merangkak di bawahnya.
– Ajak anak melihat petani menanam di sawah, belanja ke tukang sayur agar tumbuh kesadaran ada hubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Saat melihat pengalaman tersebut, jangan hanya bicara ,”Tuh, petani.” Berikan penjelasan sehingga wawasan pengetahuan anak bertambah.
– Bacakan buku yang menjelaskan hubungan sebab akibat misal kenapa ada hujan, kenapa ada ombak dst.
– Berikan kesempatan pada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Tahan diri ingin membantu sebelum anak mencoba. Jika anak kesulitan, berikan petunjuk apa yang harus anak lakukan agar prosesnya lancar. Misal ,”Aku ga bisa melipat selimut” ” “Perhatikan, bisa kita mulai dengan menggelar baju terlebih dahulu. Lalu pertemukan ujung ketemu ujung.” Dan seterusnya.
– Ajak anak terlibat dalam kegiatan sehari hari sesuai umur agar anak kaya pengalaman.
– Sabar ketika anak melakukan kesalahan menjalani proses. Jika sering dimarahi, anak jadi malas atau takut untuk mencoba.
– Ajak jalan ke alam adalah pengalaman yang menyenangkan. Usahakan melewati lintasan yang bisa anak lalui , bukan malah anak digendong sepanjang jalan.
Membangun hidden movement sama dengan melatih kemampuan berfikir kritis. Anak tidak sekedar melihat apa adanya melainkan dilatih berpikir mendalam (‘amiq) hingga sampai berfikir cemerlang (mustanir).
Berfikir mustanir adalah proses berfikir yang selalu menghubungkan apapun dengan Allah. Ketika melihat berbagai hal menakjubkan tidak sekedar rasa takjub melainkan bertambahnya ketundukkan pada Allah.
Anak yang penuh energi lalu diperkaya dengan jelajah pengalaman akan tersimpan pada otaknya. Diharapkan pengalaman tersebut menjadikannya bijaksana saat berada pada posisi penentu kebijakan, ia memiliki empati, bisa mengantisipasi atau meminimalkan dampak dari kebijakannya pada kehidupan orang lain, penuh syukur, hornat dan menghargai orang lain.[]
*Pengelola TK Anak Sholeh Makassar dan Bekasi. Mudirah Sekolah Tahfizh Iqro.
Comment