Oleh: Riska Rony S.M, Aktivis Dakwah Makassar & Content Creator
__________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Ada sementara orang yang mengatakan bahwa Islam dapat menerima sistem politik dan pemerintahan apapun.
Jika Islam bisa mengakomodir dan atau menerima sistem politik di luar Islam, mengapa tidak menguji kelayakan sistem ketatanegaraan Islam yang pernah berjaya selama 13 abad?
Pandangan yang menyatakan bahwa islam bisa menerima semua bentuk sistem politik di luar islam justru kontradiktif karena islam pada hakikatnya hanya mengakui sistem politik yang sesuai dan berasaskan sistem Islam, warisan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi Wa sallam.
Sistem di luar islam sangat tidak kompatibel dengan Islam karena adanya model kepemimpinan otoriter yang lebih menekankan sisi kekuasaan dalam implementasi kepemimpinannya.
Selain itu, sistem di luar Islam- dalam praktiknya, banyak ditemukan ketidak-adilan dalam penerepan hukum. Hukum digunakan sebagai alat menekan terhadap mereka yang berseberangan. Begitupun dalam proses pemilu, hukum di luar islam menghalalkan langkah langkah curang demi memenangkan sebuah kekuasaan.
Bila kita melihat fakta-fakta yang ada sekarang, sitem di luar Islam, apapun namanya, sangat tidak proporsional dalam upaya pegakkan hukum dan keadilan di tengah masyarakat.
Sistem di luar Islam semacam kapitalis sekular, secara nilai dipandang cacat Dan congkak karena telah memisahkan agama dari kehidupan.
Banyak pula kita temui dalam sistem di luar Islam, perselingkuhan antara pihak penguasa dengan para pengusaha yang melahirkan aturan dan kebijakan yang tidak pro rakyat.
Sistem apapun di luar islam akan selalu gagal menciptakan keadilan, kesejahteraan bagi rakyat.
Fakta sejarah bahwa sistem islam telah terbukti mampu menjadi mercusuar keadilan bagi semua umat manusia di muka bumi ini tanpa membedakan suku ras dan agama.
Sistem politik islam yang bersumber dari Pencipta manusia telah teruji selama belasan abad dan mampu mempersatukan 2/3 dunia.
Keberhasilan sistem islam sudah terbukti sejak pertama dipraktikkan pada era Nabi Muhammad dilanjutkan oleh para khalifah Al Rasyidin hingga Sultan Abdul Hamid di Turki.
Sistem islam juga terbukti berhasil menyatukan umat dari Maroko sampai Merauke tanpa membedakan warna kulit, suku, ras, maupun agama.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem politik lain di luar islam sangat tidak mungkin memiliki korelasi kompatibel dengan Islam yang sangat adil dan memberi kesejahteraan kepada seluruh umat manusia. []
Comment