Penulis: DR Busyairi Ali, S.H.I, M.H.I | Dosen dan Praktisi Hukum
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Faktor penyebab masuknya Raja Khazar ke dalam agama Yahudi adalah ketika ia meninggalkan agama pagannya dan memeluk Nasrani, ia menemukan banyak keraguan di dalam agama Nasrani. Karena itu ia mendiskusikan permasalahan yang membuatnya sangat terganggu ini dengan salah seorang pejabat.
Menurut riwayat, seorang pejabat itu berkata kepada sang raja, “Wahai tuan! Orang-orang yang memiliki Kitab Suci di tangan mereka ada tiga golongan: orang Yahudi, Nasrani dan Islam.”
Sang Raja pun meminta contoh dari ketiga agama ini, untuk mengetahui kebenaran yang akan ia ikuti. Sang Raja mengutus seseorang kepada orang-orang Nasrani untuk mengirim seorang uskup.
Pada saat itu, bersama uskup itu ada seorang Yahudi yang pandai berdebat. Terjadilah debat antara keduanya. Sang Yahudi mengajukan pertanyaan kepada uskup, “Bagai- mana pendapatmu tentang Musa ibn Imran dan Taurat yang diturunkan untuknya?”
Sang uskup menjawab, “Musa adalah seorang nabi dan Taurat adalah Kitab Suci yang benar.”
Pada saat itu, sang Yahudi berkata, “Sekarang ia telah mengakui bahwa akidah kami adalah benar. Tuan, coba tanyakan kepadanya tentang akidah yang ia percayai!”
Kemudian Sang Raja bertanya kepada uskup, yang dijawab, “Saya katakan bahwa Yesus al-Masih adalah putra Maryam. Ia adalah kalimat Allah. Ia menyampaikan wahyu dengan nama Allah.”
Pada saat itu, Yahudi berkata kepada raja Khazar, “Ia berbicara tentang akidah yang tidak dimengertinya. Sementara itu, ia mengakui apa yang aku katakan.”
Sang uskup ingin mendebat ucapan ini, namun ia tidak memiliki argumen-argumen yang cukup kuat.
Kemudian, Sang Raja mengirim utusan untuk memanggil wakil dari golongan muslim. Kaum muslimin mengutus seorang alim yang cerdas dan pandai berdebat kepada Sang Raja.
Akan tetapi si Yahudi mengupah seseorang untuk meracuninya di tengah perjalanannya menuju istana.
Lalu ia mati. Akhinya, si Yahudi berhasil membawa Sang Raja kepada akidahnya. Maka in pun beemeluk Yahudi.
Koestler menambahkan bahwa sebelun diskusi resmi tersebut berlangsung, wibawa dan pengaruh Yahudi di negeri Khazar memang sudah sangat kuat.
Demikianlah, raja tersebut memeluk agama Yahudi. Itu terjadi pada tahun 332 H (943-944 M), yakni pada masa kekhalifahan Abbasiyah.
Setelah Raja Khazar memeluk agama Yahudi, banyak orang Yahudi yang datang berhijrah ke kerajaan Khazar. Mereka ini berasal dari negeri-negeri Islam dan Yunani,
Diriwayatkan, pada masa itu, raja Yunani memaksa rakyat Yahudinya untuk memeluk agama Nasrani. Namun mereka menolak dan lari meninggalkan Yunani. Sebagian besar dari mereka lari ke negeri Khazar, yang menjadi semacam negara nasional bagi Yahudi.
Koestler juga sampai pada kesimpulan bahwa terdapat beberapa faktor yang mendorong raja Khazar memilih agama Yahudi sebagai agama resminya.
Selanjutnya ia mengatakan, “Ada faktor-faktor politik yang mendorongnya untuk memeluk agama Yahudi. Ia yakin bahwa dengan memeluk agama Islam, secara spiritual, ia terpaksa harus tunduk pada kekuasaan para khalifah. Dan jika ia memeluk agama Nasrani, ia terancam tunduk pada kekuasaan Gereja Imperium Roma. Pada saat yang sama, ia melihat bahwa akidah Yahudi adalah akidah yang terhormat dan memiliki Kitab Suci yang diakui oleh setiap umat muslim dan Kristiani.”
Faktor-faktor inilah yang mendorongnya memeluk agama Yahudi.
Sejarah mengatakan bahwa Yahudi tidak lama hidup di Khazar. Setelah satu abad setengah masuknya Yahudi ke negeri Khazar, Rusia menyerang dan melenyapkan Kerajaan Khazar untuk selama-lamanya.
Sebagian besar orang Yahudi, kemudian, menyebar ke Rusia dan Eropa Timur. Sejak akhir abad kedelapan
belas, Rusia merupakan tempat berkumpulnya orang-orang Yahudi terbesar di dunia. Sebagian besar dari mereka berhijrah ke Amerika Serikat.
Penulis Amerika, John Betty, menilai bahwaYahudi Khazar lebih taat terhadap ajaran-ajaran Taurat dan
Talmud yang disampaikan oleh para rabi Yahudi, dibanding Yahudi lainnya.
Oleh karena itu, sang penulis memperingatkan pemerintah dan rakyat Amerika, di dalam bukunya *”Tirai Besi di sekeliling Amerika”,* mengajak mereka untuk berhati-hati danwaspada akan bahaya dan ancaman Yahudi terhadap kepentingan-kepentingan dan politik internasional Amerika. [Tamat]
Comment