RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Buya Anwar Abbas menyebut Zionis Israel sebagai negara paling biadab di zaman modern ini.
“Saya tidak tahu kata yang paling tepat untuk dilekatkan pada Israel untuk melukiskan dan mengekspresikan apa yang telah mereka perbuat kecuali kata biadab,” kata Buya Anwar Abbas saat memberi sambutan pada Silaturahim dan Buka Puasa MPR, MUI, dan Baznas bersama Imam Palestina di Gedung Nusantara IV DPR-MPR, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Ia menyebut Israel sebagai negara paling biadab di zaman modern ini karena tidak berprikemanusiaan dan berprikeadilan. Tetapi, Buya Anwar Abbas optimis bahwa Palestina akan merdeka pada waktunya. Rasa optimisme ini diakui oleh Buya Anwar Abbas setelah berbincang dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang juga hadir dalam kesempatan yang sama.
“(Melalui) mimbar ini saya berdoa mudah-mudahan rakyat Palestina bisa meraih kemerdekaan, dan bisa membentuk negara berdaulat,” sambungnya.
Buya Anwar Abbas mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang mendukung Israel. Hal ini dari pendengaran dan penglihatan Buya Anwar Abbas tentang ada yang mendukung Israel.
Menurutnya, bentuk dukungan terhadap Israel merupakan tindakan yang sudah berani melawan dan mengangkangi konstitusi.
Padahal, tegas Buya Anwar Abbas, dalam alenia pertama Undang-Undang Dasar 1945 mengatakan kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
Buya Anwar Abbas mempertanyakan rasa keadilan dan kemanusiaan bagi pihak-pihak yang mendukung Palestina.
[02/04, 11:50] Radar Indonesia News: “Konstitusi yang dibuat dan dijunjung hari ini adalah kesepakatan dari para pendiri bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, Anda (yang mendukung Israel) menggoyahkan kesepakatan ini,” ungkapnya.
Buya Anwar menyampaikan, Majelis Ulama Indonesia, negara ini didirikan atas kesepakatan. Apabila ada yang menantangnya, MUI akan menyebutnya sebagai penghianat bangsa.
Acara silaturahmi tersebut sekaligus melepas kepulangan sebanyak 11 Imam dan para hafidz asal Palestina yang melakukan safari selama Ramadhan di beberapa kota di Indonesia.
Mereka merupakan para mufti, akademisi, dan hafiz Alquran yang tinggal di lima negara yakni Palestina, Mesir, Arab Saudi, Turki dan Yordania.
Kesebelas Syeikh Palestina tersebut antara lain Sadeq Yasser Aqlaae, Fayez S. A. Elyaseh, Wesam Hasan Soliman Hassan Zaurob, Ahmad Bilal Hashem Abuzaid, Dr Sameeh KA Hajjaj, Ahmad Mohamad Said Mokalalaty, Ibrahim Mahmoud Mustafa Abu Mahmoud, Ahmad Hassan Muhammad Husain, Hamza Khaled Mahmoud Abdallah, Moutashem Nawaf Harafsheh, dan Belal NS Abujazar.[]
Comment