Anton Tabah: Mosok UGM Tak Bisa Bedakan Antara Kampanye Dan Kajian Ilmiah?

Berita464 Views
Jendral (purn) Anton Tabah Digdoyo.(ist)
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – UGM Cabut Izin Seminar Kebangsaan yang akan diisi ex dua menteri yaitu Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan,  di Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta, Jumat (12/10/2018) kemarin, 
“Padahal pelaksanaan seminar tersebut sudah mengntongi ijin dari rektorat, tiba-tiba dicabut dengan alasan keamanan.” Kata ketua panitia, Jibril Abdul Aziz seperti dikutip kumparan, jumat (12/10/2018).
“UGM tak pernah ada masalah dengan kajian ilmiah. Apalagi sampe ancam DO segala? Apa mungkin nuduh seminar tsb sebagai kampanye? Mosok rektor ga bisa bedakan kajian ilmiah dengan kampanye? Kajian ilmiah itu bukan kampanye. Dan kampus punya hak otoritas penuh dalam hal kebebasan akademis termasuk masalah politik bebas dikaji di kampus.” Ujar Ketua Dewan Pakar ICMI, Anton Tabah Digdoyo.
Anton Tabah Digdoyo yang juga mantan Spri Presiden ini justru mengingatkan yang mesti diwaspadai capres petahana di mana ada rektor yang bilang kalau Jokowi bebas masuk ke mana saja karena ia presiden. Ini pemahanan kliru. Petahana begitu jadi capres juga wajib tunduk pada UU Pemilu dan aturan lain tentang pemilu. 
“Maka idealnya, Presiden yang nyapres diberlakukan sama, harus non aktif gak usah ketakutan berlebihan asal dengan mekanisme yang jelas, lha karena tidak nonaktif maka presiden yang nyapres haruss bisa bedakan antara giat kampanye dengan giat kenegaraan.” Tegas Anton.
Kalo giat kenegaraan itu diatur protokoler sekretariat negara dan giat kampanye yang mengatur konstituennya bukan sekneg bahkan sekneg tak boleh ikut campur dalam kampanye. 
“Dan ketika kampanye ya diberlakukan sama dengan capees yang lain. Itulah amanat UUD 1945 tentang supremasi hukum, kepastian hukum dan kesamaan perlakuan hukum tanpa kecuali. Equality before the law.” pungkas Jendral Anton Digdoyo [Red]

Comment