Oleh : Arie Andina, S.E. M.Si, Aktivis Pemerhati Masalah Remaja
___________
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA— Terjadi lagi dan lagi! Kehadiran geng motor di tengah masyarakat memang kian meresahkan. Angka kriminalitas kelompok ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Faktanya, eksistensi geng motor yang pelakunya sebagian besar adalah remaja, hanya merupakan satu dari sekian banyak masalah kerusakan generasi muda saat ini. Kalau sudah begini, tentu saja kualitas generasi negeri ini dipertanyakan.
Awal tahun 2023 ini kelompok geng motor sudah mengantongi banyak sekali kasus. Kelompok ini terus saja hadir dengan pemberitaan miring tentang aktivitasnya yang mengarah pada kenakalan remaja dan pelanggaran hukum. Tak hanya mengganggu ketertiban, geng motor pun identik dengan tindak kekerasan bahkan pembunuhan.
Dilansir kompas.com, (6/2/2023), geng motor di Bandung kembali membuat ulah dengan membacok seorang remaja hingga tewas hanya karena masalah rokok. Polisi terpaksa menghadiahkan timah panas pada pelaku yang melawan ketika diringkus. Sebelum melakukan aksi keji tersebut pelaku mengaku mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang terlebih dahulu.
Dikutip dari RBG.id (6/2/2023) terjadi pula aksi geng motor lain yang tak kalah mengkhawatirkan. Tak hanya berulah di jalanan, kelompok geng motor saat ini bahkan sudah berani melebarkan sayap beraksi di pemukiman. Beredar luas video yang memperlihatkan aksi kawanan geng motor yang akan menyerang apartement di kawasan Jakarta Selatan. Tentu saja hal ini sangat meresahkan masyarakat.
Menyikapi maraknya pelanggaran hukum yang dilakukan kelompok geng motor, maka pihak-pihak terkait pun mencoba melakukan tindakan pencegahan. Pihak kepolisian seperti ditulis laman republika.co.id (2/1/2023), rutin menggelar razia di titik rawan sebagai antisipasi tindak kejahatan geng motor. Polresta Jambi mengungkapkan terjadi penangkapan sebanyak 187 pelaku geng motor sadis selama tahun 2022.
Awal tahun ini Dinas Pendidikan Cimahi berkerjasama dengan pihak Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Cimahi sebagsimans diberitakan cimahikota.go.id, (18/1/2023), telah menggelar kegiatan penyuluhan hukum kepada para pelajar. Tujuan diadakan penyuluhan hukum ini agar pelajar paham dampak atau resiko jika terlibat hal negatif tersebut, sehingga tidak terjerumus menjadi anggota geng motor.
Akan tetapi faktanya, tindakan preventif yang dilakukan tersebut belum signifikan menekan angka kriminalitas ini. Solusi-solusi yang ditawarkan tidak mampu menyelesaikan masalah dengan tuntas.
Hal ini disebabkan karena solusi yang ditawarkan adalah solusi sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Bukankah cabang masalah akan terus tumbuh jika tidak diberantas dari akarnya?
Pada dasarnya tindak kriminal geng motor yang pelakunya rata-rata berusia 15 -22 tahun ini, biasanya diikuti oleh permasalahan remaja lainnya seperti penggunaan narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas. Tidak bisa dipungkiri bahwa akar masalah kerusakan generasi terletak pada rusaknya sistem kapitalisme sekuler yang menyetir semua elemen pembentuk karakter generasi, yaitu keluarga, masyarakat, dan negara.
Lingkungan keluarga dan sosial masyarakat yang tidak kondusif membuat pemuda mengekspresikan eksistensinya dengan cara yang tidak benar. Sedangkan negara gagal menjamin sistem pendidikan yang dapat membentuk kepribadian generasi yang berakhlak mulia. Bahkan sistem pendidikan ala barat yang mengacu barat t menghasilkan generasi yang penuh masalah.
Untuk menyelamatkan generasi, dibutuhkan solusi fundamental untuk menuntaskan problematika hingga ke akarnya. Islam memberikan perhatian besar kepada generasi muda bahkan sejak dini. Sehingga hanya dengan penerapan Islam secara kaffah maka generasi muda akan terselamatkan dari paham liberalisme penyebab kerusakan mental yang menyesatkan generasi.
Sistem Islam yang terintegrasi di semua lini kehidupan generasi akan membentuk karakter dan mental pemuda yang sehat dan kuat.
Pembekalan akidah dan adab sejak dini, pendidikan ilmu yang ditopang dengan pembentukan sikap dan nafsiyah Islam yang kokoh, akan menjaga pemuda sehingga jauh dari kehidupan hedonistik yang fokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas.
Ketika mereka mempunyai masalah, mereka tak akan memilih jalan yang dimurkai Allah seperti miras, narkoba, pergaulan bebas, perkumpulan geng motor atau sejenisnya sebagai pelarian. Keyakinan mereka begitu luar biasa kepada Allah, terhadap qadha’ dan qadar, terhadap rizki, pertemuan dan maut. Masalah apapun yang mereka hadapi bisa mereka pecahkan dengan solusi yang berasal dari Islam.
Sejarah mencatat Islam pernah mencetak generasi-generasi yang mampu menguasai peradaban dunia dalam kurun waktu ± 13 abad.
Peradaban Islam terbukti melahirkan generasi yang berkualitas, generasi yang bertaqwa, penyejuk bagi orang tua, pengemban dakwah yang terpercaya, intelektual yang cerdas dan menjadi pemimpin terbaik bagi umat.
Generasi muda memegang peranan yang sangat penting, karena generasi muda saat ini adalah pemimpin di masa yang akan datang. Maka jika kita risau bagaimana memperbaiki generasi akhir dari umat ini, maka jawabannya adalah perkataan agung dari Imam Malik bin Anas;
“Tidak akan bisa memperbaiki kondisi generasi akhir umat ini, kecuali dengan apa yang telah memperbaiki kondisi generasi pendahulunya”.[]
Comment