Aniyah Ghaziyah: Keberadaan OPM Bukti Pemerintah Abai

Berita500 Views
 Aniyah Ghaziyah

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – OPM adalah singkatan dari (Organisasi Papua Merdeka) didirikan pada tahun 1965, yang didirikan oleh Terianus Aronggear, Aser Demotekay, Keberadaan OPM di negeri maritim ini tiada lain untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat yang sebelumnya dikenal dengan Irian Jaya, dan berupaya untuk memisahkan diri dari Indonesia. 

Keberadaan OPM di Papua semakin mengancam warga, tindakan yang dilakukan OPM sudah sangat merusuhkan warga sipil maupun non sipil yang berada di Papua. mereka tidak segan-segan bertindak keras bahkan membumi hanguskan siapa yang menghalangi gerakan ini.. Ini bukti pemerintah abai dalam mengurusi keamanan negeri ini, Negara tidak bisa memberikan rasa aman kepada warga negaranya, dan semakin membuktikan bahwa NKRI bukan harga mati. 

Kondisi papua benar-benar menegangkan, Baru-baru ini OPM kirim 7 Ultimatum kepada warga non sipil papua, agar meninggalkan wilayah Kabupaten Nduga, per tanggal 23 Februari 2019. 

Isi ultimatum tersebut disampaikan pentolan TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua merdeka), Egianus Kogeya melalui media sosial Faceboook TPNPB, Diantaranya 1. Tuntut kemerdekaan bangsa papua barat untuk menentukan nasib sendiri, 2. Perang tidak akan pernah berhenti sampai pengakuan kemerdekaan papua, 3. Meminta Pemerintah Indonesia tuntutan pengakuan keerdekaan papua hanya dengan konta senjata, 4. TPNPB tidak minta pembangunan dan seluruh masyarakat 23 distrik kab. Nduga minta merdeka, dll Lihat (balitribunnews.com) 

Kenapa warga papua memberontak? Apa karena mereka tak diurusi? Kemana pemerintah? Pemerintah benar-benar telah berlepas tangan dalam mengurusi keamanan Negeri ini, dimana penjaga NKRI saat OPM merajalela? Jejak OPM jelas membawa disintegrasi bangsa, penerapan system sekuler demokrasi di Indonesia membuat rezim tidak bisa bertindak tegas terhadap munculnya kelompok-kelompok separatisme yang dibacking kekuatan asing. Sama-sama kita ketahui bahwa system sekuler demokrasi adalah system warisan penjajah yang harus dihapuskan. 

System sekuler demokrasi semakin memperkuat intervensi asing di negeri khatulistia ini, dan akan membuat Indonesia semakin lemah dan terpuruk, karena akan slalu membebek kepada barat, menjadi Negara boneka yang sangat mudah untuk di mainkan dan di otak atik oleh mereka. Berkiblat kepada musuh tentu akan membuahkan kehancuran, bukan kesejahteraan dan kedamaian. 

Sudah saatnya Indonesia bangkit dan maju, menjadikan Islam sebagai system sebagai pengatur Negeri ini, karena Islam adalah solusi solutif dari setiap permasalahan, maka kembalikanlah pengaturan Indonesia kepada aturan Sang Pencipta Jagad Raya ini dengan penerapan syariah islam secara totalitas, Karena Indonesia milik Allah.

Penulis adalah Mahasiswi Imam Bonjol, Padang, Jurusan Manajemen Dakwah, BP 14

Comment