RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Masih ingat saat ada info bahwa Pilkada DKI akan diambil alih oleh KPU Pusat? Nah inilah salah satu cara untuk menuju ke arah sana. KPUD DKI mengadakan rapat tertutup dengan Ahok secara sembunyi-sembunyi dan seolah olah diketahui wartawan dengan tujuan agar media secara masif menginformasikan adanya rapat tertutup secara sembunyi -sembunyi tersebut dan telah terbongkar.
Siapa yang memberitahu Wartawan? Mereka sendiri. Mengapa hal ini dilakukan? Semua ini dilakukan agar KPUD diprotes masyarakat luas karena dianggap tidak independen dan tidak profesional. Pada akhirnya justru ada kemungkinan masyarakatlah yang akan menuntut KPU Pusat mengambil alih Pilkada DKI Jakarta ini.
Saat ini tinggal kita inginnya seperti apa. Apabila KPUD kita protes habis-habisan, maka akhirnya di ganti oleh KPU Pusat sesuai pesanan yang punya kepentingan atau tetap menerima KPUD dengan ketidak independenan dan ketidak profesionalannya. Keduanya sangat merugikan pasangan Anies-Sandi sebagai penantang Incumbent.
Apakah semua ini dibuat dan diatur sedemikian rupa agar pasangan Anies-Sandi kalah? Jawaban ya pasti.
Rapatkah barisan, Janganlah terlena karena di atas kertas baik secara survey dan dukungan massa dari Agus-Silvy hasilnya akan memenangkan Anies-Sandi, tapi ingatlah hanya kecurangan yang masif dan terstruktur justru akan membalikkan keadaan. (Berkaca dari Pilpres 2014)
Apakah alasan Anies-Sandi harus kalah? Karena Anies-Sandi adalah satu-satunya calon gubernur yang justru akan merugikan kepentingan pengusaha dan kepentingan pemerintah, karena Anies-Sandi secara tegas ingin menghentikan mega proyek reklamasi.(GF)
Comment