Andrie Wongso:Kekuatan Impian (The Power of Dream)

Berita576 Views
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTS – Apa yang muncul di pikiran Anda tentang impian atau dreams? Bagi sebagian orang, impian mungkin hanya akan berhenti sebagai bunga tidur. Tapi bagi mereka yang menjadikan impian sebagai bangunan dasar untuk mewujudkan angan-angan, impian bisa selalu menjadi api semangat untuk meraih apa pun!

Saya sudah membuktikan dalam sejarah panjang perjalanan hidup. Terlahir dari keluarga sederhana di sebuah perkampungan di kota Malang, Jawa Timur, saya terbiasa hidup apa adanya. Maksudnya, apa yang ada, itu yang kami pakai untuk hidup. Karena itu, saya melihat sendiri bagaimana orangtua—terutama ibu saya—berjuang demi menghidupi kami. Dengan segala keterbatasan itulah, saya bertumbuh.

Beruntung akhir tahun 1960, saya sempat belajar ilmu beladiri kungfu. Dari ilmu beladiri itulah, saya belajar banyak hal. Mulai dari disiplin, pengendalian diri, tanggung jawab, kemauan, sifat ksatria, dan bagaimana menetapkan target untuk menang! Inilah salah satu dasar yang mengajarkan bagaimana kekuatan impian, yang dimulai dari menentukan target besar yang menantang untuk diraih.

Era tahun 1970-an, di Indonesia sedang musim film silat dan kungfu Mandarin. Saya sangat terinspirasi oleh tokoh Bruce Lee. Dengan bekal ilmu kungfu yang saya pelajari, saya lantas menentukan target besar dan menantang, ingin menjadi bintang film kungfu di Hongkong! Bagi orang seperti saya yang bukan siapa-siapa pada waktu itu, impian itu sangat wajar kalau dicemooh dan dianggap angin lalu. Tapi, berkat mentalitas yang terasah dari kerasnya kehidupan dan latihan kungfu yang saya jalani, saya punya prinsip, tak masalah 1000 orang meremehkan kita, itu hal yang biasa, tapi kalau kita meragukan kemampuan diri sendiri, itu baru binasa! Artinya, kita sendiri yang harus meyakini 100 persen kalau kita bisa meraih cita-cita tersebut.

Dengan impian besar tersebut, saya pun memutuskan untuk mengirimkan surat lamaran ke perusahaan film Eterna di Hongkong. Dengan menyertakan foto-foto bentuk tubuh atletis hasil latihan keras kungfu, saya punya keyakinan lamaran saya untuk jadi bintang film akan diterima. Setelah menunggu sekian lama, surat balasan yang saya nantikan akhirnya datang.

Saat itu, saya sudah membuka perguruan kungfu Hap Kun Do dengan cukup banyak murid. Untuk membiayai hidup sehari-hari, saya memang mendapat iuran dari mengajar kungfu. Namun begitu mendapat surat itu dan dinyatakan diterima, saya pun mengumumkan kegembiraan ini ke murid-murid dan sekaligus menyetop iuran mereka. Ya, sebab saya akan segera pergi ke Taiwan, jadi bintang film di sana! Impian yang akan segera menjadi kenyataan.

Sukses Butuh Determinasi

Sayangnya, kabar gembira itu mendadak pupus bak terhantam badai. Saat saya sudah mulai bersiap berangkat dan mengatur segalanya, ada berita susulan yang datang, bahwa karena cuaca buruk terjadi banjir di mana-mana termasuk di lokasi yang akan dipakai syuting. Produser pun—dari Eterna Film Hong Kong—memutuskan untuk menunda produksi film. Sehingga, keberangkatan saya harus ditunda sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan.

Tentu, ini satu pukulan yang sangat besar karena harapan sudah di depan mata, mimpi akan menjadi nyata. Tiba-tiba mimpi terhempas tanpa tahu kapan akan terwujud. Inilah ujian mental yang luar biasa berat. Karena praktis saya sudah tidak bekerja—mengajar pun sudah bilang tidak terima iuran lagi; tidak mungkin pernyataan tersebut saya tarik kembali.

Tiap hari, saya berperang mental dengan diri sendiri. Sebanyak 55% pikiran saya mengatakan untuk terus bertahan dan yakin bisa jadi bintang film, tapi 45% bagian lainnya mengatakan untuk menyerah saja.

Perjuangan melawan apa yang ada di pikiran dan batin inilah yang terus bergolak. Tapi, sekali lagi, dengan impian yang terus saya tanamkan—bahwa saya pasti bisa—saya berusaha bertahan dan bertahan dengan impian tersebut. Setelah tiga bulan berjuang keras, kabar gembira akhirnya datang! Andrie Wongso… silakan bersiap, Anda akan segera syuting.

Akhir 1980, saya terbang ke Taiwan. Itulah kali pertama saya naik pesawat. Pertama kali ke luar negeri. Impian saya terwujud! Sebuah kemenangan yang luar biasa!

Setelah 3 tahun kontrak selesai, saya memutuskan berhenti main film. Sambutan pun beragam. Ada yang bilang saya sukses. Ada yang menyebut “gagal” karena tidak ada satu film pun yang saya perani sebagai aktor utama. Tapi bagi saya, saya sukses! Karena dari sebuah impian, saya mampu bertahan menghadapi cobaan, tekanan mental, pikiran negatif, hingga akhirnya apa yang saya impikan—menjadi bintang film—menjadi kenyataan.

Saya yakin kalau saya bisa menggunakan spirit dan perjuangan yang sama seperti dalam proses bertahan dan berhasil menjadi bintang film. Kalau spirit dan perjuangan itu saya fokuskan pada usaha bisnis yang akan saya tekuni, pasti akan meraih sukses luar biasa!

Success is My Right!

Bermodal pengalaman tersebut menjadikan mentalitas saya semakin kaya. Bahwa impian sebesar apa pun, dengan perjuangan habis-habisan, pasti bisa menjadi nyata. Dan inilah yang kemudian terus saya bawa dalam kehidupan hingga hari ini. Kalau dulu bisa, dengan bekal yang sama saya pasti bisa meraih apa saja!

Dari sanalah, pada 1985, akhirnya saya bisa meraih banyak kesuksesan lainnya terutama perintis kata-kata motivasi Harvest. Berbagai impian bisa terwujud melalui diversifikasi usaha. Semua itu kemudian mengkritalisasi dalam filosofi yang saya sebut, Success is My Right! Sukses adalah hak saya, hak Anda, dan hak siapa saja yang menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati!

Setidaknya ada tiga hal yang bisa diambil hikmahnya dari perjalanan hidup dan filosofi tersebut.

Pertama, bahwa manusia pasti bisa mengubah nasibnya dengan kerja keras dan usaha mati-matian. Yakini bahwa sukses adalah hak saya, hak Anda, dan hak siapa saja. Syaratnya, mau berusaha sekuat tenaga. Ujian, cobaan, halangan, tantangan, dan masalah hanyalah vitamin yang membuat kita kuat. Dengan keyakinan bahwa kita bisa sukses, semua hal negatif itu justru akan jadi batu pijakan untuk membuat kita “naik kelas”.

Kedua, saat meyakini impian, hati, pikiran, ucapan, dan tindakan harus jadi satu! Kalau semua itu bisa kita sinergikan, tantangan seberat apa pun akan bisa kita taklukkan. Ini yang harus terus dipadupadankan, sehingga energi kita bisa menyatu untuk meraih apa pun yang kita inginkan.

Ketiga, jangan pernah menyerah! Semua ada proses dan waktunya. Jika semua perjuangan maksimal telah kita lakukan, yakini bahwa kekuatan spiritual yang datang dari anugerahNya akan bersama kita. Tinggal menunggu waktu, terus berjuang, apa pun impian Anda, niscaya jadi nyata!

Salam sukses, luar biasa!

Comment