Aliran Sesat, Jangan Dikasih Tempat

Opini625 Views

 

 

 

Oleh: Umi Hanifah S.Ag, Komunitas Aktif Menulis

__________

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Aliran sesat terus bermunculan dan dikasih tempat. Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang mengucapkan hari raya aliran Baha’i.

Menag Yaqut Cholil Qoumas, sekitar empat bulan lalu, menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Naw-Ruz 178 EB kepada umat Baha’i . Video ucapan itu dalam dua hari terakhir viral dan menimbulkan pro dan kontra di media sosial.

Perbincangan yang begitu luas membuat kata Baha’i sempat menempati trending topic di Twitter Indonesia. Banyak orang mencari tahu tentang Baha’i karena ketidaktahuannya, dan sebagian lainnya memberikan penjelasan tentang Baha’i. Adapula yang mengkritisi Menag karena Baha’i bukanlah agama yang diakui di Indonesia. Sindonews.com (29/7/2021).

Perlu diketahui bahwa Baha’i jelas aliran yang menyimpang dari lslam. Secara qot’i/pasti tidak ada Nabi setelah Muhammad saw diangkat menjadi Rosul, Namun Baha’i justru meyakini ada nabi baru setelah Nabi saw.

Seperti yang diketahui, MUI telah menyatakan agama Baha’i yang berasal dari Iran ini sebagai agama sesat yang menyimpang dari koridor Islam. Alasannya, Baha’i termasuk ke dalam 11 kriteria aliran sesat yang telah ditetapkan MUI. Salah satu kriteria aliran sesat yaitu adanya pengakuan nabi baru setelah Nabi Muhammad saw. (republika.co.id, 2014).

Meskipun ada yang pro dengan Menag bahwa pemerintah harus bersikap toleransi terhadap keyakinan rakyatnya, namun ini sudah menyelisihi syariat. Pendapat ini justru menyesatkan dan umat harus waspada ada upaya memecah belah antar umat beragama.

Kesesatan Baha’i sudah jelas seterang matahari, namun sangat disayangkan sikap Menag yang mengakui dan mengapresiasinya. Apalagi Menag adalah seorang muslim yang seharusnya paham bahwa mengucapkan selamat hari raya pada mereka adalah dilarang dalam lslam.

Hal ini bukan sesuatu yang aneh terjadi dalam sistem Sekulerisme Kapitalis. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan melahirkan kebebasan, diantaranya bebas beragama apa saja, atau tidak beragama, berpindah dari satu agama ke yang lain bahkan mencampuradukan beberapa agama/sinkretisme. Mempermainkan keyakinan sesuai nafsunya.

Dalam menghadapi alirat sesat, sikap yang harus dilakukan pemerintah adalah:

1. Menasihati kepada pengikutnya bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah dan merupakan dosa besar. Artinya Baha’i itu aliran yang sesat karena telah merubah syariat yang pasti kebenarannya.

2. Mendidik mereka hingga paham lslam yang lurus dan tidak mudah terbawa aliran sesat seperti Baha’i dll.

3. Jika mereka tetap dalam kesesatannya, maka harus diambil hukuman yag tegas dan berat. Ini dilakukan agar ada efek jera dan tidak ada lagi aliran sesat yang bermunculan.
Disinilah wajibnya dakwah amar ma’ruf nahi mungkar agar manusia paham mana aliran sesat dan mana syariat yang wajib diikuti.

Dakwah sendiri ibarat darah yang bisa membuat tubuh sehat serta terus hidup. Jika aktivitas ini ditinggalkan bisa dipastikan tubuh sakit dan mudah dimasuki penyakit, seperti masyarakat hari ini mudah mengikuti aliran yang jelas dilarang agama.

Kehadiran negara sangat diperlukan, kewenangannya yang luas akan mudah mengantisipasi jika ada keyakinan yang bertentangan dengan agama.

Namun berharap pada sistem Sekularisme Kapitalis seakan pungguk merindukan bulan. Baha’i bukan yang pertama, bahkan dinegeri ini sudah sering muncul alirat sesat semisal Lia Eden yang mengaku sebagai malaikat, Ahmadiyah yang punya Nabi sendiri selain Rosulullah saw, dll nyatanya masih dikasih tempat. Padahal jelas menyimpang dan meresahkan masyarakat.

Tidak lain negeri ini harus mengambil sistem lslam yang akan menjamin ketenangan beragama, namun akan bersikap tegas terhadap aliran sesat.

Jika Baha’i tidak mengaku lslam maka tidak menjadi persoalan. Karena tidak ada paksaan memeluk lslam.

Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah 256: “Tidak ada paksaan untuk menganut agama. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada gantungan tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Namun Baha’i sudah jelas mengaku lslam, akan tetapi menyelesihi syariat. Maka lslam akan menasihati agar mereka segera taubat dalam waktu yang singkat, jika tidak maka mereka disebut murtad dan wajib dihukum bunuh.

Sebagaimana Rosulullah saw pernah memerangi Nabi palsu Musailamah al khazab. Setelah dinasihati agar taubat dari kesesatannya namun tètap pada pendapatnya maka diambil sikap tegas untuk menghukumnya.

Sanksi dalam lslam dimaksudkan sebagai zawajir (pencegah) dan jawabir (penebus). Pencegah maksudnya agar manusia tidak melakukan dosa dan pelanggaran, sedang penebus artinya sanksi diakhirat kelak tidak akan dikenakan karena sudah dilaksanakan didunia.

Terbukti selama 13 abad, lslam mampu menjaga aqidah umat agar tetap lurus dan melindungi kehidupan antar umat beragama untuk hidup rukun berdampingan dan saling menghormati satu dengan yang lain.
Allahu a’lam.

Comment