Data Wiki menyebutkan, pasukan Zionis Israel yang tewas dalam Perang Lebanon tahun 2006 berjumlah 121 orang tentara. Jika dihitung empat kali lipat, maka berarti tentara penjajah yang tewas dalam Perang Gaza sekarang adalah sekitar 484 orang.
Sumber Zionis Israel sendiri mengkonfirmasi kematian pasukannya berjumlah 70 tentara, namun Hamas mengatakan total tentara Zionis tewas lebih dari 150 orang.
Pada perang-perang sebelumnya, pasukan Zionis sebenarnya juga mengalami nasib serupa, banyak tewas di medan perang darat. Jika ditotal, jumlah pasukan Zionis Israel yang terdata tewas sejak perang-perang sebelumnya sebanyak 5.770 orang !
Sebuah kekalahan telak, pasukan yang konon katanya hebat, dengan peralatan canggih, didukung dana tak terbatas. Ternyata rontok juga di tangan-tangan para pejuang Palestina.
Mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel Mayor Jenderal (Purn) Giora Eiland menyatakan, Hamas telah berhasil membangun kekuatan pasukan yang bisa diandalkan sehingga berjaya menyapu serangan darat Israel di Jalur Gaza, Palestina.
“Jalur Gaza ternyata memiliki pasukan yang kuat, dan Israel juga belum mampu sepenuhnya mencegah roket-roket Palestina yang menyerbu ke kota-kota di Israel,” ujar Eiland.
Tercatat, Brigade Izzuddin Al-Qassam dan Brigade Al-Quds hingga kini telah menembakkan sekitar 3.000 roket dari berbagai jenis, yang menjangkau kota-kota penting Israel, termasuk ibukota Tel Aviv hingga bandar udara Ben-Gurion.
Ribuan roket inilah yang berhasil membuat 6 juta warga Zionis Israel ketakutan dan masuk ke dalam lubang-lubang persembunyian bawah tanah di berbagai kota. Roket roket tersebut membuat penjajah Zionis Israel tercengang karena tidak pernah menduga sebelumnya.
Menurut Eiland, di lapangan pasukan elite Israel terutama dari Brigade Givati maupun Brigade Golani, lebih banyak tewas akibat jebakan.
Brigade Givati adalah pasukan infanteri Angkatan Pertahanan Israel dengan baret ungu, berfungsi sebagai kekuatan amfibi.
Sedangkan Brigade Golani adalah pasukan infanteri Israel dengan baret cokelat, merupakan salah satu unit infanteri paling diandalkan, yang terhubung dengan Komando Utara.
Eiland menyayangkan, pejabat militer Israel tidak menyaksikan sendiri bagaimana kekurangberdayaan pasukannya menghadapi pasukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Sementara itu, Menteri Ilmu Pengetahuan Israel, Jacob Perry mengatakan, operasi militer kali ini belum berakhir, karena itu tidak boleh menyebutkan kemenangan bagi Hamas.
Namun demikian ia menunjukkan sikap merendah, menurutnya Pemerintah Israel harus memanfaatkan peluang membujuk pemerintah di wilayah Timur Tengah, khususnya Mesir, Yordania dan Otoritas Palestina, untuk membawa Israel keluar dari perang.
Berikut, rincian data jumlah tentara Zionis Israel yang tewas dalam berbagai pertempuran sejak tahun 1967 hingga 2014 ini.
Perang Enam Hari Israel-Arab tanggal 5 Juni sampai 10 Juni 1967, tentara Zionis Israel tewas berjumlah 779 orang. Lainnya, 2.563 terluka, 15 ditangkap dan 46 pesawat hancur.
Perang Yom Kippur Israel-Arab di Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan, 9-26 Oktober 1973, prajurit Zionis pun sebenarnya hancur. Waktu itu, tercatat 2.656 tentara Zionis tewas, 7.250 terluka, 400 tank hancur, 600 kendaraan lapis baja rusak, dan 102 pesawat hancur.
Perang Israel-Lebanon tanggal 12 Juli – 14 Agustus, 2006, korban di pihak Zionis Israel, 121 orang tentara tewas, dua ditangkap, 628 luka-luka..
Perang Israel-Gaza, 27 Desember 2008-18 Januari 2009, tercatat jumlah pasukan Israel yang tewas : 227 orang, 207 terluka, 47 tank hancur, tiga pesawat tempur rontok, dan satu drone (pesawat tanpa awak) hancur.
Konflik Israel-Palestina secara keseluruhan, sejak1987 sampai 2011, mencatat 1.503 orang tentara Zionis Israel tewas.
Perang delapan hari Israel-Gaza 2012, belum ditemukan data secara pasti dan lengkap. Diduga Israel mengalami kerugian besar sehingga Menteri Pertahanan Israel, kala itu, Ehud Barak, langsung mengundurkan diri karena merasa kalah perang. Yang tercatat hanya tujuh pesawat tempur Zionis Israel hancur dan satu kapal perang tenggelam di Perairan Gaza.
Perang Israel-Gaza 2014, diprediksi 484 tentara tewas, sebagian besar pasukan elite. Rata-rata tertembak di bagian kepala.
Jadi, jumlah total pasukan Zionis Israel yang tewas dalam berbagai perang dengan Palestina, tercatat sejumlah : 5.770 tentara.
Akan banyaknya jatuh korban tentara Israel tewas dalam penyerbuan ke Gaza sejak 7 Juli 201r4 lalu, sudah diprediksi sebelumnya oleh Wakil Menteri Pertahanan Israel, Danny Danon. Ia melancarkan kritik pedas terhadap keputusan Perdana Menteri (PM) Netanyahu untuk melancarkan serangan ke Gaza. Kritik itu berujung pada pemecatan dirinya dari jabatan Wakil Menteri Pertahanan oleh PM Netanyahu.
Mengaku Kalah
PM Israel Benjamin Netanyahu pun akhirnya harus mengakui kekalahannya sebagaimana tercermin dari pernyataannya beberapa hari lalu, bahwa tentara Israel sebenarnya sudah berupaya dalam perang di Jalur Gaza, namun, memang tidak 100 persen berhasil dengan baik.
“Tidak ada jaminan seratus persen berhasil di medan pertempuran, sebuah pertempuran yang sangat sulit,” ujar Netanyahu.
Sementara itu, Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri menyatakan, pasukan Zionis Israel telah gagal mencapai tujuan perangnya di Jalur Gaza, hingga kini Hamas masih tetap berjaya dan memiliki kekuatan untuk melawan Israel.
“Netanyahu telah gagal total di Jalur Gaza, Hamas masih berkuasa dan masih memiliki banyak kekuatan untuk melawan Israel,” kata Abu Zuhri.
Padahal, Hamas baru menggunakan 10% kekuatan militernya. Seperti diungkapkan seorang komandan sayap militer Brigade Izzuddin Al-Qassam, Abu Laiht, bahwa pihaknya baru menggunakan 10% dari kekuatan mereka menghadapi serangan penjajah Zionis Israel pada perang 2014 ini.
“Kami memiliki cadangan yang cukup, dan jumlah ini lebih besar dari yang dibayangkan oleh musuh, kami baru menggunakan 10 persen dari apa yang kami miliki,” katanya.
Ratusan orang tentara Zionis Israel yang mati konyol pada perang kali ini, berbanding dengan ribuan warga sipil Gaza yang gugur sebagai syuhada. Jelas menunjukkan kekalahan itu. Zionis yang tewas adalah dari satuan militer yang tugasnya bertempur, sementara korban warga Gaza adalah dari kalangan warga sipil tak berdosa, yang tidak ikut dan tidak mempunyai kemampuan untuk bertempur.
Akibat kekalahan demi kelahan itu, Zionis Israel kebingungan dan kesulitan mencari pasukan pejuang Hamas, sehingga agresor Israel pun dengan dalih menyerang pejuang dan persenjataan, secara membabi buta membombardir perumahan penduduk, gedung-gedung sekolah yang juga dijadikan tempat pemngungsian (termasuk milik PBB sekalipun), pasar, bank, kantor media, hingga tempat ibadah masjid.
Bahkan saking begitu takutnya, mungkin khawatir muncul tentara dari dalam kuburan, pemakaman umum pun dibombardir.
Yang pasti, janji Allah pasti terlaksana, ”Kewajiban kami (Allah) menolong orang-orang yang beriman”. (Q.S. Ar-Ruum [30] : 47).
Inilah sumber kekuatan terhebat yang tidak dimiliki Israel, tapi dimiliki pejuang-pejuang Palestina, yaitu Allah Yang Maha Gagah Perkasa lagi Maha Besar. Allahu Akbar! (MINA).
Comment