RADARINDONESIANEWS.COM , JAKARTA – Hidayat Matnur, Sekjen ILUNI UI badan hukum mengatakan setelah 20 Tahun Reformasi, polisi masih bertindak represif terhadap aksi mahasiswa.
Pada Senin 21/05 siang lalu, sedikitnya tujuh mahasiswa HMI MPO cabang Jakarta dipukuli saat menggelar demonstrasi Refleksi 20 Tahun Reformasi di depan istana Presiden Jakarta.
Hidayat mengatakan “Kami mengutuk dan kecewa dengan kekerasan yang dilakukan polisi terhadap adik-adik mahasiswa HMI MPO kemarin di depan istana”.
Hidayat Matnur menduga polisi di lapangan mendapatkan perintah dari atasan untuk memukul mahasiswa yang sedang berorasi mengkritisi Presiden Jokowi.
“Atas pemukulan tersebut kami meminta polisi untuk klarifikasi terbuka kepada publik jika tidak, kedepan polisi dapat jadi musuh rakyat bila mengedepankan kekerasan”. Tambah Hidayat Matnur dalam pernyataannya yang diterima redaksi siang ini.
Subhan, Korlap mahasiswa kependudukan 2001 dan Humas ILUNI UI badan hukum menambahkan sikap represif polisi ini akan menjadi bola salju bagi aktivis kampus lainnya untuk aksi di berbagai tempat, apalagi saat ini rakyat lagi sulit, harga pertalite naik, nilai tukar tembus Rp14200 dan ekonomi tidak juga membaik setelah 20 tahun reformasi.
“Coba kita hitung, aksi represif polisi, kenaikan harga pertalite, tenaga kerja asing, rasa aman yang terganggu karena gagalnya aparat menjaga rumah ibadah, nilai tukar yang melemah tembus Rp14,200, impor beras yang menurunkan daya beli petani dan ekonomi yang juga tidak membaik, semua itu akan menjadi bahan bakar pergerakan mahasiswa dan rakyat di hari-hari kedepan” ujar subhan.
ILUNI UI badan hukum akan terdepan mengadvokasi rakyat dalam melawan kekerasan yang dilakukan siapapun. Tambahnya
Sedikitnya tujuh orang peserta demo dirawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Tujuh mahasiswa yang tergabung dalam HMI tersebut yakni Al Azhar Musa (Ketua Cabang HMI MPO), Irfan Maftuh (Korlab Aksi/ketua umum Front Nasional MPI), Arnol (HMI MPO), Ahmad Kerley (HMI MPO), Alfian (HMI MPO), Arif Ibnu Halim (HMI MPO) dan Lucky Mahendra (HMI MPO).
ILUNI UI badan hukum berharap kekerasan terhadap mahasiswa tidak boleh terjadi lagi di masa datang.[]
Comment