Aksi turun ke jalan ini serentak berlangsung di 19 titik berbagai daerah di Indonesia. Tiga tuntutan yang disampaikan para demonstran, yaitu mendesak pemerintah untuk mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kenaikan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, menolak kenaikan tarif dasar listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif dasar listrik golongan 900 VA, serta mengembalikan mekanisme penetapan harga BBM kepada pemerintah dan menjamin terpenuhinya kebutuhan BBM bersubsidi di seluruh SPBU.
Komandan lapangan aliansi BEM SI Korwil Jabar, Arif Rahman Sidik mengatakan, mahasiswa dan masyarakat merasa resah dengan kenaikan BBM yang berimbas kenaikan harga bahan pokok di pasar, seperti harga cabai yang naik. Mereka meminta pemerintah untuk mestabilkan harga bahan pokok, tarif dasar listrik, BBM dan pajak kendaraan bermotor.
“Kami menolak kenaikan tarif PNBP, kenaikan arif dasar listrik, dan kami menaikan kenaikan BBM nonsubsidi itu telah menyalahi Undang-undang. Menaikan PNPBP, tarif dasar listrik dan BBM ini merupakan kebijakan pemerintah yang bukan pro rakyat,” tutur Arif.
Perwakilan pedemo silih berganti berorasi menyampaikan sikap dan tuntutannya. Puluhan aparat kepolisian menjaga keamanan di gedung DPRD Jabar.
Usai bertemu perwakilan anggota DPRD Jabar, demonstran sempat bergeser dari gerbang kantor wakil rakyat itu ke tengah jalan sehingga menutup akses lalu lintas kendaraan yang hendak melewati Jalan Diponegoro. Namun, polisi langsung sigap berkomunikasi dengan perwakilan pedemo agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Pedemo menyanggupinya.
Massa kemudian berjalan kaki ke depan Gedung Sate. Di lokasi ini para pedemo kembali berorasi sambil membakar ban yang menimbulkan asap pekat. Demonstran memindahkan ban yang dibakarnya itu ke tengah jalan. Pedemo kembali menutup akses Jalan Diponegoro sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
Sekitar pukul 13.20 WIB, sejumlah polisi berseragam dari dalam Gedung Sate bergegas keluar untuk memadamkan api, namun pedemo mencoba menghalangi. Kericuhan pun pecah. Polisi dan demonstran terlibat bentrok. Sejumlah mahasiswa sempat diamankan polisi ke dalam Gedung Sate. Namun beberapa saat kemudian mahasiswa itu dipertemukan lagi dengan rekan-rekannya.
Kobaran api yang membakar ban dipadamkan dua satpam Gedung Sate. Demonstran lalu bergeser kembali ke arah Gedung DPRD Jabar. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo turun langsung menenangkan para mahasiswa. Situasi berangsur kondusif. Massa membubarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB.[TB]
Comment