AJI Pekanbaru Gelar Open House –  Diskusi Seputar Independensi dan Advokasi Bagi Calon Anggota

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, PEKANBARU – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru menggelar Open House di Jalan Semangka, Sukajadi Pekanbaru, Sabtu (11/3/2023).

Dalam kesempatan Open House tersebut, Ketua AJI Pekanbaru, Eko Faizin mengatakan, pihaknya menerima calon anggota baru AJI periode 2023-2025 dari jurnalis media, jurnalis warga dan pers mahasiswa.

Para calon anggota mengikuti kegiatan diskusi dan wawancara tentang ke-AJI-an untuk mengetahui sejauh mana minat dan komitmen peserta yang hadir untuk bergabung ke organisasi AJI Pekanbaru.

Open House ini dihadiri oleh 26 peserta dari utusan media di Riau. Terdiri dari 19 peserta laki-laki dan 7 peserta perempuan. Tamu undangan dari beberapa media antara lain; Media Senarai, Detik Riau Id, Kantor Berita Antara, Transmedia, Dumai Riau Peristiwa, Cermin Satu Com, Mungabai Indonesia, Suara.com.

Hadir juga Pers Mahasiswa AKLaMASI UIR, Riau Online, Pers Mahasiswa GAGASAN UIN Suska Riau, Persada Riau, Riau Terkini, Tribun Pekanbaru, Arasi, Analisis, Bisnis Indonesia, Radar Indonesia News, beberapa media dari Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

Hadir dalam momen tersebut 6 anggota AJI anntara lain; Hasan Basril (goriau.com) mantan Majelis Etik AJI periode sebelumnya, Eko Faizin (riaupos.com) sebagai Ketua AJI Pekanbaru periode 2023-2025, Winahyu Dwi Utami  (goriau.com) sebagai Majelis Etik AJI periode 2023-2025, Imelda Vinolia (Riauonline.co.id), anggota Hermawan (dari Siakvideo.com) dan Nolpitos Hendri (Tribun Pekanbaru).

Acara berlangsung hikmat dengan penyampaian kata pengantar oleh

Eko Faizin (Riaupos.com) yang juga Ketua AJI Pekanbaru periode 2023-2025 bersama Wakil Ketua Arif Gunawan (Bisnis Indonesia) menyampaikan bahwa AJI berdiri sejak tahun 1994 sedangkan di Pekanbaru berdiri sejak Mei 1999.

Eko Faizin menambahkan, Kode Etik AJI berbeda dengan Kode Etik organisasi jurnalis lainnya. AJI berkomitmen untuk tidak menerima dana APBN maupun APBD secara organisasi dengan alasan menjaga independensi organisasi. Eko juga memaparkan bahwa perjuangan AJI selama ini adalah membantu advokasi wartawan korban kekerasan walaupun bukan anggota AJI.

“Untuk menjadi anggota AJI harus memenuhi syarat bukan anggota partai politik tertentu, bukan bagian humas organisasi tertentu, dan tidak menerima sogok, yang kesemuanya telah tertulis dalam Kode Etik sebanyak 21 poin dan Kode Perilaku AJI sebanyak 54 poin.” Ujarnya.

Di tempat yang sama,  Hasan Basri memaparkan secara ringkas dan padat terkait Kode Etik dan Kode Perilaku AJI.

Pada bagian akhir Open House tersebut, dibuka diskusi. Jay dari Media Dumai dan Edi dari Media Kabupaten Kepulauan Meranti menyatakan keinginan kuat untuk menjadi anggota AJI.

Mereka bertanya apa yang harus mereka lakukan dengan posisi mereka saat ini yang juga mengambil pekerjaan mempromosikan partai politik dan menjadi humas media di kantor pemerintahan.

Diskusi juga mengangkat banyak kasus yang menimpa jurnalis selama menjalankan kerja jurnalistik seperti kekerasan fisik, tidak memenuhi cover both side dalam pemberitaan, fenomena pemulung rilis dan pemulung berita di media online, fenomena amplop kesejahteraan jurnalis dari pihak tertentu yang minta dinaikkan atau diturunkan suatu pemberitaan, serta kurang apresiasinya AJI terhadap Pers Mahasiswa untuk diarahkan menjadi anggota AJI Pekanbaru.

Open House AJI Pekanbaru ini bisa dilihat secara online di FB/hazimah.khair dan untuk mengetahui lebih jauh tentang AJI, pihak panitia menyarankan anggota yang telah mendaftar untuk membaca sejarah AJI Indonesia di link AJI.[]

Comment