RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA -Kesungguhan Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama atau Ahok untuk memberantas narkoba di diskotik-diskotik
patut dipertanyakan. Khususnya terhadap diskotik Mille’s yang berlokasi
di dalam taman hiburan lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat yang sudah
jelas-jelas sangat memprihatinkan peredaran narkobanya.
Tjahaja Purnama atau Ahok untuk memberantas narkoba di diskotik-diskotik
patut dipertanyakan. Khususnya terhadap diskotik Mille’s yang berlokasi
di dalam taman hiburan lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat yang sudah
jelas-jelas sangat memprihatinkan peredaran narkobanya.
Indikasi yang paling jelas, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)
DKI Jakarta sudah melakukan bandar narkoba di lokasi diskotik tersebut,
dan BNNP sudah melakukan penyegelan, dengan mudahnya Pemprov DKI,
khususnya Dinas Pariwisata membukanya kembali keesokan harinya.
DKI Jakarta sudah melakukan bandar narkoba di lokasi diskotik tersebut,
dan BNNP sudah melakukan penyegelan, dengan mudahnya Pemprov DKI,
khususnya Dinas Pariwisata membukanya kembali keesokan harinya.
Hal itu sempat membuat Kepala BNN, komjen Pol. Budi Waseso kecewa.
Namun, katanya, pihak tak bisa berbuat banyak, karena wewenang menutup
tempat hiburan tersebut ada ditangan Pemprov DKI Jakarta.
Namun, katanya, pihak tak bisa berbuat banyak, karena wewenang menutup
tempat hiburan tersebut ada ditangan Pemprov DKI Jakarta.
Tapi, kata Buwas, biasa Budi Waseso disebut, pihaknya akan selalu dan
tetap mengingatkan. “Kita kan tetap mengingatkan (Ahok). Sudah ada MoU
dan pernyataan tentang larangan tempat hiburan digunakan transaksi
narkotika,” ujarnya dalam kesempatan acara pemunasnahan barang bukti di
BNN pada Jumat (13/5).
tetap mengingatkan. “Kita kan tetap mengingatkan (Ahok). Sudah ada MoU
dan pernyataan tentang larangan tempat hiburan digunakan transaksi
narkotika,” ujarnya dalam kesempatan acara pemunasnahan barang bukti di
BNN pada Jumat (13/5).
Buwas pun mengaku masih percaya bahwa Ahok akan melaksanakan hal tersebut.
“Itu kewenangan Pemprov, kita hanya mengingatkan saja. Pak Ahok juga tidak akan lupa,” ujarnya lagi.
Buwas melanjutkan, bukan ddirinya saja yang tahu bahwa marak
peredaran narkoba di Mille’s, Pemrov dan wartawan mungkin jauh lebih
tahu.
peredaran narkoba di Mille’s, Pemrov dan wartawan mungkin jauh lebih
tahu.
Seperti diketahui, BNNP pernah meringkus bandar narkoba di diskotik Mille’s pada Sabtu (16/4) dini hari.
Bandar itu adalah Wawan, disebut sebagai salah satu bandar ‘resmi’ di
Diskotek Mil’les. Dia tertangkap oleh sejumlah polisi wanita (Polwan)
yang melakukan penyamaran di sana.
Diskotek Mil’les. Dia tertangkap oleh sejumlah polisi wanita (Polwan)
yang melakukan penyamaran di sana.
Polwan-polwan itu membuka sebuah ruangan sebelum rombongan polisi
dari Polres Jakarta Barat dan petugas dari BNNP DKI Jakarta menggerebek
dan melakukan pemeriksaan di Diskotik Mil’les.
dari Polres Jakarta Barat dan petugas dari BNNP DKI Jakarta menggerebek
dan melakukan pemeriksaan di Diskotik Mil’les.
Polwan-polwan itu kemudian memesan Narkoba melalui LC di sana. Tetapi
kemudian justru Wawan yang datang membawa Narkoba ke dalam ruangan.
kemudian justru Wawan yang datang membawa Narkoba ke dalam ruangan.
Saat petugas datang dan mulai menggerebek diskotik, rupanya Wawan
sang bandar tengah berada di room yang disewa para Polwan dan tengah
mengantarkan pesanan. Narkoba itu. Dia pun kemudian diringkus. Dari
Wawan, petugas mendapatkan barang bukti sebanyak 7 butir ekstasi.
sang bandar tengah berada di room yang disewa para Polwan dan tengah
mengantarkan pesanan. Narkoba itu. Dia pun kemudian diringkus. Dari
Wawan, petugas mendapatkan barang bukti sebanyak 7 butir ekstasi.
Pemandangan seperti itu pun masih ada saat anggota Indonesia Narkotic
Watch (INW) melakukan investigasi ke dikotik Millle’s. Dijelaskan Ketua
INW, Josmar Naibaho, anggota sempat dicurigai dan hampir tak bisa
membeli saat memesan ekstasi kepada waiters.
Watch (INW) melakukan investigasi ke dikotik Millle’s. Dijelaskan Ketua
INW, Josmar Naibaho, anggota sempat dicurigai dan hampir tak bisa
membeli saat memesan ekstasi kepada waiters.
Tak kehabisan akal, INW pun menanyakan kepada tukang-tukang parkir di
bawa dan pengunjung, yang kebetulan ada yang dikenal. Maka ketemulah
penjualnya.
bawa dan pengunjung, yang kebetulan ada yang dikenal. Maka ketemulah
penjualnya.
“Anggota kami tak membeli dengan berpura-pura harga mahal. Per butir
di Mille’s Rp 500 ribu. Anggota kami pura-pura uang tak cukup,” kata
Josmar yang mengaku akan konsisten pembantu pemerintah bebaskan
Indonesia dari keadaan darurat narkoba. (Kds/BB).
di Mille’s Rp 500 ribu. Anggota kami pura-pura uang tak cukup,” kata
Josmar yang mengaku akan konsisten pembantu pemerintah bebaskan
Indonesia dari keadaan darurat narkoba. (Kds/BB).
Comment