Ahok.[radarindonesianews.com] |
menyayangkan mutasi kepala dinas yang berlangsung satu bulan sebelum
tahun anggaran 2015 berakhir.
Padahal, menurut dia, Gubernur DKI
Basuki Tjahaja Purnama justru bisa memiliki bahan evaluasi yang lebih
banyak terhadap kepala dinas jika menunggu tahun anggaran 2015 berakhir.
“Sayang loh tinggal sebulan lagi. Sebulan lagi mereka sudah
bisa diukur indikator keberhasilan penyerapannya mulai tanggal 31
Desember 2015,” ujar Syarif ketika dihubungi RADARINDONESIANEWS.COM, Jumat (27/11/2015).
Menurut
Syarif, saat ini kepala dinas sedang berusaha keras mengejar target
penyerapan anggaran seperti yang diinginkan oleh Ahok (sapaan Basuki).
Hasil
dari kerja keras itu baru akan terlihat setelah tahun anggaran 2015
berakhir. Jika kepala dinas diganti saat ini, Syarif khawatir hal itu
akan mempengaruhi penyerapan anggaran SKPD.
“Nanti akan terlihat
di awal Januari 2016 apakah Ahok berhasil mereformasi birokasi saat
ini? Itu akan berbanding lurus dengan penyerapan anggaran selama
setahun, di mana dia yang nyusun sndri APBD-nya dengan Pergub dan Ahok
sendiri yang mengganti pimpinan SKPD sebagai eksekutor,” ujar dia.
Ada
kabar bahwa kepala dinas yang dicopot Ahok adalah kadis yang ketahuan
melakukan pemborosan dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran Plafon
Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.
Syarif meminta
Ahok tidak hanya melihat masalah itu. Ahok juga harus melihat dampak
lain dari pergantian kepala dinas di penghujung tahun anggaran yaitu
masalah penyerapan anggaran dan keberhasilan pelaksanaan APBD 2015.
“Mereka
sedang berusaha keras memenuhi target yang dibuat Ahok untuk percepat
penyerapan, nanti hasilnya baru bisa kita lihat awal Januari 2016,” ujar
dia.[aff]
Comment