Agus S, Dewan Etik IPW: Kericuhan Mako Brimob Tewaskan 5 Polisi

Berita502 Views
Agus S, dewan etik IPW.[ist]
RADARINDONESIANEWS.COM, DEPOK – Depok – Kasus kekacauan di Rutan Brimob yang menyebabkan lima polisi tewas adalah tamparan keras buat Brimob, Densus 88 dan Polri. Sebab peristiwa tragis ini terjadi di markas pasukan elit kepolisian.

Melalui siaran persnya, Independent Police Watch (IPW) yang diwakili Agus Sudarman, Dewan Etik IPW Jakarta menyayangkan, kenapa Polri begitu lamban dalam mengungkapkan secara transparan kerusuhan di Rutan Brimob, terutama tentang tewasnya lima polisi. 
informasi yang di dapat, Kelimanya sudah tewas sejak pukul 01.00 dinihari tapi baru diumumkan pada pukul 16.00 dan sebelumnya kepolisian selalu mengatakan tidak ada korban tewas dalam kekacauan itu. Sikap polisi yang tidak transpan ini sangat aneh dan dianggap menutup akses birokrasi informasi yang faktual.
Kata Agus, sampai Rabu sore ini, polisi selalu mengatakan situasi sudah terkendali. Tapi faktanya Rutan Brimob masih dikuasai tahanan teroris dan masih ada polisi yang disandera. 

“165 tahanan teroris masih menguasai sekitar 30 senpi yang sebagian besar laras panjang dan 300 amunisi. Sementara polisi belum berhasil memutus komunikasi para tahanan teroris dengan jaringan mereka diluar, ini sangat menjadi presedent buruk Citra Brimob dan disayangkan kenapa para tahanan teroris itu bisa memiliki alat komunikasi selular handpone selama di tahanan.” Papar Agus.
Dengan kondisi begini, IPW khawatir, jika kepolisian bertindak gegabah, maka para tahanan teroris tersebit akan kembali menghabisi polisi yang menjadi sandera dan kemudian melakukan serangan bunuh diri.

Sebab itu, IPW berharap kepolisian bisa bertindak profesional agar anggotanya tidak kembali menjadi korban keberutalan teroris. 

“Jika polisi kembali tewas dalam peristiwa kekacauan di Rutan Brimob, para teroris merasa akan mendapat kemenangan besar. Inilah yang harus dicegah kepolisian.” Tegas Agus. 
Dikatakannya, sangat ironis, di saat Kapolri sedang berada di Jordania membuka pameran dan bicara tentang keberhasilan Indonesia memberantas terorisme, justru Rutan Brimob tempat teroris ditahan menjadi kisruh, bahkan para tahanan teroris berhasil membunuh lima polisi.[]

Comment