Abu Mush’ab Al Fatih Bala*: Agar Negara Sanggup Menggaji Seluruh Rakyat

Opini824 Views

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Menarik artikelnya Dahlan Iskan di website Portal Islam tertanggal 3 April 2020 yang berjudul “Lock Down Sudah Saatnya Negara Menggaji Rakyatnya”. Dalam artikel itu Dahlan yakin negara mampu menggaji rakyatnya yang miskin. “Anggap saja ada 100 juta warga yang harus digaji Rp.1.5 juta per bulan. Nilainya tetap lebih kecil dibanding runtuhnya ekonomi negara”, ujar Dahlan.

Memang infrastruktur bisa dibangun kembali asalkan masyarakatnya hidup dengan selamat dan makmur. Maju mundurnya suatu negara bergantung pada maju mundur masyarakatnya.

Apakah Indonesia mampu menggaji seluruh rakyatnya jika faktanya utang luar negeri Indonesia sempat mencapai Rp.6.000 Triliun, nilai mata uang sempat anjlok hingga Rp.17.000 per dollar dan angka pengangguran yang masih sangat tinggi di Indonesia? Pertanyaannya bukan apakah Indonesia mampu karena semua negara punya potensi untuk memakmurkan negerinya.

Pertanyaan yang paling pas adalah bagaimana cara memakmurkan negara. Perlu dipahami bahwa menggaji itu tidak sama dengan menyantuni. Menggaji artinya menyediakan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

Rakyat miskin di Indonesia jumlahnya 25 juta menurut standar BPS sedangkan total penduduknya 275 juta orang. Indonesia mampu menggaji dan membuka lapangan pekerjaan bagi semua rakyatnya jika negara mampu memaksimalkan potensi dirinya.

Negara bisa memprivatisasi semua SDA yang jumlahnya ratusan itu dari perusahaan kapitalis dalam dan luar negeri. Jumlah SDM Indonesia yang profesional juga sangat banyak sehingga mampu mengelola SDA Indonesia. Keuntungan SDA sangat besar untuk menggaji semua warga Indonesia. Freeport Mc Moran adalah contoh perusahaan asing yang memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan aset 32 M USD. Itu baru freeport belum perusahaan lainnya yang menunjukkan besarnya kekayaan alam Indonesia.

Dana zakat baik zakat mal dan fitrah sangat besar. Katakanlah jumlah penduduk Muslim 200 juta yang berzakat fitrah. Hasilnya 200 juta kali 2,5 kg beras (senilai Rp.37.500). Ini artinya ada 500 juta kg beras yang jika diuangkan senilai 70 Triliun. Dana yang besar untuk menyelamatkan rakyat miskin di Indonesia.

Indonesia juga terkenal dengan kekayaan kelapa sawit terbesar dan pantai terpankang ke dua di dunia. Memiliki banyak varietas buah dan ikan yang bisa diekspor ke luar negeri. Saking kayanya Indonesia nelayan asing datang mencuri ikan.

Hampir setiap kabupaten di Indonesia memiliki wisata alam yang indah. Jika dikelola dengan baik akan memberikan devisa yang banyak. Di segi penegakan hukum, banyak harta koruptor yang bisa disita oleh negara. Kasus korupsi BLBI, Century, Hambalang, Jiwasraya, Asabri dan lain-lain jika ditotal bisa mencapai Rp.3.000 triliun bahlan lebih.

Dan masih banyak lagi hal yang bisa diusahakan oleh negara sehingga total penerimaan negara bisa mencapai puluhan ribu triliun. Sehingga negara tidak perlu lagi mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri. Negara punya banyak dana untuk membuka lapangan kerja dalam negeri, memberikan pendidikan dan kesehatan gratis.

Jika semua warga punya pekerjaan dengan gaji yang layak mereka akan produktif dan kreatif. Hasilnya negara menjadi maju dan berpengaruh di Asia dan dunia. Dan bisa jadi menolong negara lain yang lemah.

Bahkan untuk Lock Down pun negara sanggup memberikan logistik dan jaminan kesehatan selama setahun. Menjamin berbagai lembaga kesehatan untuk menemukan vaksin kesehatan karena para ilmuwannya berlomba-lomba. Apalagi mereka diberi imbalan yang sesuai dengan penemuannya. []

* Pemerhati Politik Asal NTT

Comment