Komando Armada RI Kawasan Barat Tangkap Kapal Asing Berbendera China

Berita479 Views
Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman saat memberi keterangan kepada wartawan.[Nicholas/radarindonesianews.com]
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar)
berhasil menangkap kapal asing berbendera China yang diduga menangkap
ikan di laut Natuna. Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Achmad
Taufiqoerrochman membenarkan telah melakukan penangkapan terhadap kapal
China yang terjadi erjadi Jumat pekan lalu, 17 Juni. Saat itu Kapal
Perang (KRI) Imam Bonjol-383 meringkusnya di Perairan Natuna yang diduga
kapal asing tersebut menangkap ikan diperairan Indonesia.

Menurut
Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman di Jakarta saat di Markas
Komando Koarmabar Aula Yos Sudarso, pada awak media menyampaikan bahwa
kapal Han Tan Cau (HTC) 19038 saat di posisi 07°05’00” U – 109°15’00”
dengan jenis Kapal Ikan Asing dari China telah ditangkap oleh KRI di
Laut Natuna,”sampainya menjelaskan di Mabes Koarmabar, Jalan Gunung
Sahari No 67 Jakarta Pusat. Selasa (21/6).

Adapun,
nahkoda Kapal HCL 19038 bernama Hou Chin Hong, dengan jumlah ABK
sebanyak 7 orang (6 laki dan 1 perempuan), dimana kapal berbendera China
itu dikawal menuju POSAL Sebang Mawang Lanal Ranai, Sabang Mawang pada
pukul 18.20 wib. Dengan Identitas ABK Kia Han Tan Cau yaitu HCH (53 th)
selaku Tekong / Nahkoda, KKF (52 th) selaku KKM, MHH (25 th) ABK, PHW
(28 th) ABK, TCS (36 th) ABK, UCL (23 th) ABK, WSY (45 th) ABK
Wanita/Juru Masak.

Kapal tersebut diduga
menangkap ikan di ZEEI tanpa ijin,dengan kronologisnya dimana kejadian
berawal mula dari Kapal Perang (KRI) Imam Bonjol-383 menerima laporan
kontak dari KRI TUM, lalu mendeteksi 12 kontak pada radar dan
melaksanakan pengejaran kontak teridentifikasi dengan nama HTC 19038
berbendera China, kemudian KRI IBl melakukan komunikasi.

Lebih
lanjut, Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Achmad Taufiqoerrochman
menjelaskan kalau Kapal KRI IBL telah memberi isyarat bendera namun
tidak diindahkan.”KRI IBL melaksanakan penembakan peringatan, namun juga
tidak diindahkan juga,”ungkapnya lagi.

Setelah
itu, KIA China 19038 melaksanakan manuver putar LB KA terus menerus
membahayakan KRI IBL, hingga kemudian berkisar pada pukul 09.55 KRI IBL
menurunkan sekoci dan mengirimkan Tim VBSS Ke KIA China Han Tan Cou
19038.”Tim VBSS KRI IBL berhasil kuasai kapal selanjutnya KRI IBL
merapat pada LB KA KIA China HTC itu,”tutur Panglima Armada Barat
(Pangarmabar), yang juga menjabat selaku Asrena (Asisten Perencanaan
Anggaran) itu menjelaskan.

Namun, ketika itu
Kapal CCG 3303 mencoba melaksanakan komunikasi lewat radio FM CH 16
untuk meminta melepaskan KIA China HTC dan mengganggu pergerakan KRI
IBL, selain itu juga kapal CCG 2501 mendekati konvoi dengan kecepatan
tinggi dan melakukan tindakan provokasi dengan memotong haluan KRI IBL
dan mengurangi kecepatan mendapat pada jarak kurang lebih 200 yards.

“KRI
IBL menggangdeng KIA China HTC 19038, sedang CCG 2501 membayangi KRI
IBL , dan CCG 2501 melakukan komuniasi radio FM CH 16 meminta melepaskan
KIA China dan kemudian merubah haluan ke utara menjauh dari konvoi.KRI
IBL menuju pangkalan POS AL Sabang Mawang Lanal Ranai WI Sabang Mawang
pukul 18.20 wib,”papar Pangarmabar,Laksamana Muda TNI Achmad
Taufiqoerrochman.

Soalnya, secara UNCLOS telag
menjamin imunitas dan juga menurut Taufiqoerrochman kalau NKRI ini
berdaulat, dimana kapal ikan jika tidak sedang menangkap ikan silahkan,
namun ini melewatkan 12 mil maka akan diberi peringatan soalnya ilegal
apagi menangkap ikan.

“Pencurian itu hanya dalih saja 
masalah
dispute dimana persepsi saja. Saat ini tidak dalam keadaan perang,
dimana masih normal dan belum menggalang kekuatan tempur kesana, hanya
sekedar latihan saja,”imbuhnya lagi.

“Ada
korelasi dimana jelasnya ada Arbiterasi yang akan diefektifkan. Semua
sudah sesuai prosedure, kibarkan bendera. Bila dengan komunikasi saja
bisa selesai.Dikomunikasikan tidak dijawab. Kita tembak tidak didengar
kemudian ditembak ke depannya. Bila sedang berlayar silahkan saja, namun
ini sedang nangkap dengan ‘jaring’.. Vietnam sering kita tangkap
disini, namun tidak ada perlawanan,”tandasnya.[Nicholas]

Comment