Penulis: Annisa Putri, S.Pd | Pendidik
RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Profesi guru yang mulia kini men kriminalisasi. Salah satu contohnya dialami Supriyani, guru SD 04 Baito di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang murid berinisial M. Kas menimbulkan kekhawatiran di kalangan guru di berbagai daerah, termasuk di Kota Balikpapan.
Abdul Rahmat, guru SD 011 Balikpapan Tengah, seperti dikutip idntimes (2/11/24) menyampaikan bahwa kasus Supriyani membuat banyak guru merasa takut dalam menjalankan tugas mendisiplinkan siswa. “Banyak guru khawatir tindakan mendisiplinkan murid akan dianggap sebagai kekerasan,” ujarnya.
Selanjutnya dikutip dari laman infosatu.com, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Mohammad Novan Syahronny Pasie turut menyampaikan keprihatinannya terkait kasus kekerasan terhadap guru yang terus terjadi.
Keprihatinan Novan karena kasus tersebut berdampak signifikan terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Permasalahan ini serius dan harus segera ditangani.
Pendidikan Kian Pilu
Sungguh menyesakkan dada melihat berbagai kejadian tak senonoh itu menimpa para guru, bahkan bukan sekali fenomona ini terjadi sudah berulang sejak tahun kemarin, mirisnya lagi yang tega melakukan hal tersebut kebanyakan ialah siswanya sendiri.
Hal ini pun sekaligus menunjukkan pada kita betapa merosotnya moral dan adab pemuda hari ini. Tidaklagi memuliakan guru, berani berkata kasar dan bertindak semaunya hingga pudarlah sudah rasa hormat kepada orang yang memberikannya ilmu.
Namun demikian, tentu tidak serta merta kesalahan hanya di pihak murid saja. Melainkan mereka juga bagian dari kompleksnya masalah pendidikan yang terkena ide sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Pendidikan sekulerlah sejatinya yang melahirkan output generasi yang minim adab dan moral.
Selanjutnya, pendidikan ala sekulerisme pula yang menimbulkan berbagai macam problem seperti diskriminasi terhadap guru.
Penguasa harus betul-betul memperhatikan sistem pendidikan saat ini, apalagi terkait guru. Kondisi guru yang gajinya tidak seberapa, namun banyak dibebani tugas kerja, ditambah perlakuan kekerasan dan diskriminasi, sungguh menambah kesulitan hidup para guru.
Dengan demikian, persoalan pendidikan ini haruslah segera dibenahi. Butuh penangan yang serius dan sistematis oleh negara untuk menyelesaikan persoalan dari akar agar tuntas tanpa menimbulkan masalah baru. Namun hal itu sulit diwujudkan selama kapitalisme sekuler masih mengekang pemikiran dan sistem saat ini.
Islam Memuliakan Guru
Kedudukan dan sosok guru dalam Islam amatlah mulia, berperan penting melahirkan generasi gemilang dalam suatu peradaban. Guru bukan hanya memberikan ilmu pengetahuan melainkan mendidik, membimbing hingga membentuk pribadi murid menjadi sosok yang ahli di bidang ilmu dunia dan taat kepada Allah.
Adapun seorang murid, Islam mengatur dan menekankan sekali bagaimana adab murid terhadap guru. Sangat didorong bersikap baik, menurut apa yang dinasihati juga menghormatinya sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW:
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).
Selanjutnya, pendidikan dalam Islam juga didasari oleh keimanan atau ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Para pelajar ditanamkan akidah yang kuat serta ketaatan kepada perintah Allah, sehingga ilmu pengetahuan apapun yang mereka kuasai nantinya akan menambah iman dan takwa mereka kepada Allah.
Berikutnya, negara memastikan pendidikan berjalan secara optimal dan dirasakan oleh seluruh masyarakat. Dari kurikulum, bangunan, fasilitas yang memadai, dan lainya. Para pendidik pun diberi gaji yang layak dan dipenuhi segala kebutuhanya, sehingga guru fokus mengajar dan menjalankan amanahnya dengan maksimal.
Hal ini bisa terjadi tentu tidaklah berjalan sendiri, melainkan dibarengi dengan adanya sistem ekonomi dan politik Islam yang bersumber dari sang Pencipta.
Inilah sedikit gambaran luar biasanya Islam mengatur urusan manusia. Segala kemuliaan dan kesejahteraan akan datang manakala Islam diterapkan secara utuh dalam kehidupan. wallahu a’alam bisshawab.[]
Comment