Problem Kemiskinan, Ancaman Nyata Indonesia

Opini35 Views

 

Penulis: Rima Septiani, S.Pd | Aktivis Dakwah

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Isu kemiskinan akut begitu lekat dengan kehidupan dunia saat ini. Meskipun berbagai macam tawaran kecanggihan teknologi tepat di depan mata, namun kemiskinan belum dapat teratasi.

Laporan Program Pembangunan PBB, sebagaimana ditulis beritasatu.com (17/10/2024) menyatakan lebih dari satu miliar orang hidup dalam kemiskinan akut di seluruh dunia. Setengah dari jumlah tersebut, anak-anak yang paling terkena dampaknya.

Indonesia seperti ditulis kompas.id (15/01/24), tak akan pernah menduduki posisi negara maju, jika masalah kemiskinan masih terus mengguncang. Saat ini, setidaknya per Maret 2023, ada 25,9 juta penduduk miskin di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang pengeluarannya dalam sebulan ada di bawah standar garis kemiskinan yaitu Rp. 550.458 per kapita per bulan.

Kemiskinan, Tak Pernah Usai

Kemiskinan merupakan masalah mendasar yang tak pernah terselesaikan dari dulu hingga kini. Bahkan di bawah kepemimpinan terdahulu pun, kondisi Indonesia tidak bisa dikatakan membaik. Sebab, mencermati fakta yang ada, dapat diketahui penduduk miskin di negeri ini masih lebih banyak dari data yang terekam saat ini.

Negeri ini masih merangkak dalam segala bidang, terutama ekonomi. Apalagi sistem yang digunakan untuk mengelola negara adalah kapitalis sekuler yang terbukti rusak dan merusak. Karena itu Indonesia membutuhkan pemimpin yang peduli sekaligus memerlukan sistem pengelolaan ekonomi yang baik.

Hidup di tengah gempuran sistem sekularisme memang tidak mudah. Kita dihadapkan dengan berbagai problematika kehidupan yang tak kunjung usai. Bahkan di berbagai wilayah kita bisa melihat dampak dari kemiskinan itu sendiri, misalnya angka stunting yang masih tinggi, gelombang PHK yang menganga, hingga UMKM yang gulung tikar masih kerap kita dapatkan.

Di sisi ekonomi kita dapat melihat bagaimana utang Indonesia terus membengkak. Utang terus menggunung dan tak terbendung setiap tahunnya. Hal ini sunguh membebani keuangan negara dan membuat kondisi Indonesia semakin terpuruk. Maka dipastikan utang riba akan semakin membengkak dan berdampak pada naiknya pajak yang terus saja mencekik rakyat.

Masalah kemiskinan bukan hanya terjadi di wilyah perkotaan atau pedesaan bahkan daerah yang memiliki SDA melimpah pun, turut diterpa isu kemiskinan. Badan Pusat statistik (BPS) juga mencatat Provinsi Papua menjadi wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia pada Maret 2019 dengan 27, 53%. Padahal, emas di Papau bgitu melimpah. Keberadaan tambang emas Grasberg dan Freeport justru tak memberikan sumbangsih kesejahteraan bagi rakyat Papua.

Tercatat 22 juta rakyat masih menderita kelaparan bahkan dalam konteks global, kesenjangan sosial dan terciptanya kemiskinan diakibatkan penerapan sistem kapitalisme yang menjadikan penyebaran dan atau distribusi kekayaan kurang merata di kalangan kaum bawah.

Berbagai kebijakan yang mencekik rakyat terus diberlakukan. Kebijakan yang bersumber dari sistem kapitalisme justru mempertahankan dan meningkatkan kerusakan, kemiskinan dan penderitaan rakyat. Kegagalan sistem kapitalisme mendistrbusikan kekayaan secara adil dan merata, mengakibatkan ketimpangan akut yang melahirkan penderitaan bagi kebanyakan manusia. Akankah kita bertahan dengan sistem seperti ini?

Maka harus ada perubahan secara mendasar. Sistem yang jelas merusak harus diganti dengan sistem yang telah terbukti pernah memberikan kesejahteraan. Harus juga ditempatkan para pemimpin yang amanah dalam menjalankan fungsi jabatannya.

Oleh karena itu untuk mewujudkan kepemimpinan yang baik, mutlak diperlukan dua hal yaitu sistem yang dan pemimpin yang baik (amanah). Inilah yang sebenarnya dibutuhkan oleh negara jika ingin benar-benar memberikan kesejahteraan pada bangsa dan negara.

Islam Solusi Tuntas Mengatasi Kemiskinan

Islam adalah solusi tuntas dari segala permasalahan. Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaanya sebagai sebuah sistem hidup dan sistem hukum menjadikan Islam layak dijadikan pegangan dalam upaua menjalani kehidupan untuk menuntaskan segala problematika umat, khususnya dalam hal mengatasi kemiskinan.

Artinya, Islam dapat melahirkan solusi tuntas dari segala masalah kenegaraan. Maka keberadaan Islam sebagai agama ini tidak bisa dipisahkan dari negara. Sebab agama dan kekuasaan adalah ibarat saudara kembar. Agama adalah pondasi dan kekuasaan adalah penjaganya.

Maka penerapan Islam secara menyeluruh (kaffah) sebagai pengatur kehidupan tidak akan bisa diterapkan tanpa keberadaan institusi Islam.

Sistem ini bukan sekedar teori semata, Namun telah terbukti pernah ada. Bahkan keberadaannya diakui oleh Barat Sendiri. Sebagaimana pengakuan Will Durraant:

Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dengan usaha keras mereka.

Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang bagi siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah tercatat lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka.

Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni mengalami kejayaan luar biasa, yang menjadikan Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad (Will Durant-The Story of Civilization).

Maka penerapan Islam adalah kunci kegemilangan peradaban Islam. Salah satu kejayaannya terbukti di era pemerintahan Khalifah Umar bin al-Khattab. Berbagai wilayah (provinsi) telah menikmati kemakmuran dan kesejahteraan.

Saat itu tidak ditemukan seorang miskin pun oleh Muadz bin Jabal di wilayah Yaman. Dulu Muadz bin jabal pernah mengirimkan hasil zakat yang dia pungut di Yaman kepada Khalifah Umar di Madinah. Itu dilakukan karena Muadz tidak lagi menjumpai orang yang berhak menerima zakat di Yaman.

Hal ini juga terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abul Azis. Semua rakyat pada saat itu berkecukupan hingga tidak ada lagi orang miskin yang berhak menerima zakat.

Inilah bukti kegemilangan peradaban Islam yang harusnya dicontoh oleh Indonesia saat ini. Islam memiliki konsep kesejahteraan yang akan menghilangkan masalah kemiskinan. Wallahu alam bi ash shawwab.[]

Comment