Duka Palestina, Duka Masyarakat Dunia

Opini11 Views

 

Oleh: Elih Herlianti (Aktivis Dakwah, Sumedang)

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA — Setahun sudah genosida di Palestina. Jutaan nyawa tak berdosa melayang, baik dari para pejuang terlebih dari kalangan rakyat biasa. Berbicara tentang Palestina campur aduk rasanya. Rasa sedih dan selalu meneteskan air mata jika melihat kondisi mereka di sosial media.

Rasa simpati yang amat besar atas keteguhan hati, kekuatan mental laksana baja dan perjuangan pantang menyerah penduduk Palestina untuk melawan penjajahan zionis Yahudi durjana. Meski tanpa bantuan negara tetangga ataupun negeri-negeri muslim yang seolah tutup mata dan telinga atas penderitaan mereka.

Dunia seolah tak peduli dengan rintihan anak-anak kecil yang kehilangan orang tuanya, tak peduli dengan teriakan kesakitan dari ribuan saudara kita yang setiap hari meregang nyawa.

Geram, marah atas perlakuan keji zionis yahudi dan para sekutunya. Kemana PBB yang berkoar-koar menjadi badan perdamaian dunia? Kemana Arab Saudi, Mesir, Yordania dan negara tetangga lainnya? Kemana Indonesia yang katanya negara dengan mayoritas penduduk Islam terbanyak di dunia? Kemana kita?

Kaum muslimin adalah umat yang besar, yang sejak jaman kepemimpinan Rasulullah hingga kurang lebih 13 abad setelahnya pernah dipersatukan dalam sebuah kepemimpinan Islam. Di mana pada saat itu, tak ada satupun yang berani mengusik kehidupan kaum muslimin.

Persatuan kaum muslimin dalam satu kepemimpinan sungguh telah menjadi tameng yang kuat sehingga membuat gentar para musuh Islam. Berbeda kondisi dengan saat ini, di mana kaum muslimin tercerai-berai dalam sekat-sekat bangsa, sehingga keberadaannya tak ubah seperti buih di lautan. Banyak, tapi tak memiliki kekuatan.

Pantaslah Palestina masih terjajah dan menderita. Kaum muslim dunia yang seharusnya berbondong-bondong membela mereka masih terlena dalam tidur panjangnya. Terlena dengan harta dan tahta. Terlena dengan tawaran kerjasama yang menjanjikan dunia dari para sekutu yang menjadi pemodal utama penjajahan di tanah Palestina.

Atas dasar nasionalisme dan investasi, seolah lupa akan kewajiban utama menjadikan kaum muslimin di seluruh dunia ibarat satu tubuh satu rasa sehingga kaum muslimin punya wibawa dan tidak selalu dihina Dan diajah oleh kaum kafir durjana.

Para penguasa negeri-negeri muslim hanya sibuk mengecam tanpa ada upaya nyata. Lebih miris, malah sibuk dengan bancakan kekuasaan. Akibat ketiadaan pemimpin umat Islam yang kedudukannya sebagai junnah (pelindung) untuk seluruh kaum muslimin di manapun berada, maka tidak ada pembelaan yang berarti untuk Palestina.

Bangunlah, wahai kaum muslimin dunia! Bangkit! Palestina milik kita. Al Aqso milik kita. Apa hujjah yang akan kita berikan kepada saudara kita kelak di yaumil akhir di hadapan Allah Sang Pencipta ketika mereka bertanya kemana kita selama di dunia tak pernah ada pembelaan untuk mereka?

Bukan hanya do’a dan dana yang mereka butuhkan tapi persatuan kaum muslimin seluruh dunia yang mereka nantikan. Persatuan itu akan terwujud jika ada satu kepemimpinan bagi semua.

Kerahkan segenap upaya yang kita bisa, dengan berdakwah dan memahamkan umat bahwa Palestina bisa dibebaskan jika kaum muslimin di dunia bersatu dengan menerapkan aturan Islam secara sempurna di bawah satu kepemimpinan untuk seluruh dunia. Menyebarkan opini Islam di dunia nyata ataupun lewat tulisan di dunia maya. Semoga kelak upaya kita menjadi hujjah bahwa kita selama ini tidak diam saja.[]

Comment