Ilalang

Puisi64 Views

 

 

 

Aku malu pada ilalang….

Yang selalu menari riang..

Walau bermandikan debu dan air hujan

Mereka tertawa saling menyapa

Mengikuti arah gelagat bayu nan kemayu.

Kemanapun mengayun

Mereka turut dan tunduk

Tak butuh menyanggah apalagi jengah

Mengalun saja, resapi dinamika irama hawa.

Kadang udara tanpa suara

Namun badai topan kerap bertandang dengan jumawa.

Ilalang tetap bermurah hati

Tanpa patah hati

Syukuri simfoni ruang kehidupan

Sebagai bingkisan cinta…

Sang Penggenggam Semesta Alam

Ranah ilalang memang menawan

Di dalamnya tersirat hamparan pesan kesederhanaan.

Sungguh berbantah

Dengan orkestra dunia yang syarat fana Suaranya sumbang tanpa nada

Namun membuat manusia terbuai hingga hilang logika

Padahal….

Hasratnya penuh siasat lagi muslihat

Tak mengenal sua, hanya keakuan semata.

Saat langgamnya mulai berisik dan mengusik.

Jawabnya pilu, bahkan kelu lalu membatu.

Tak ada pasrah, malah amarah

Karena senandung cinta untuk dunia Hanya berujung pada sengsara

Lantas…

Masihkah manusia terlena oleh irama orkestra dunia?

Aku, lebih memilih ilalang dalam hembusan semilir angin.

Lakunya memikat…

anggun terhormat

Pun, saat diterpa amuk prahara

Ia tulus menerima, penuh sukacita.

Malulah pada ilalang…

yang senandungnya tetap syahdu

Meski orkestra tak lagi merdu

 

_______

Penulis : Ammy Amelia | Guru SDIT Imam Bukhari Jatinangor, Sumedang

Comment