Program Makan Bergizi Gratis Gerakkan UMKM dan Petani Lokal

Nasional160 Views

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional Prof. Dadan Hindayana pada seminar  hari pertama “Membedah Program Strategis Pemerintah Baru dan Solusi Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar oleh Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Unit Kerja Khusus Center for Strategic and Global Studies (CSGS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, di kampus UI Salemba Jakarta, 17/9.

“Mulai dari hulu (petani) sampai makanan siap disajikan semua memanfaatkan produk petani lokal. Dikerjakan oleh petani dan pengusaha UMKM local. Khusus untuk susu, mungkin yang akan kita impor sapinya. Sapi itu dibudidayakan oleh petani lokal,” tutur Dadan.

Dadan tampil di forum melalui rekaman podcast, yang telah direkam sebelaumnya.

Menurut Dadan, berdasarkan uji coba yang telah dilakukan sejak Februari 2024 kepada 3000 anak usia sekolah, program ini berjalan lancar dan sangat bermanfaat.

“Ini adalah program besar pemerintah, harus bertahap, tidak bisa sekali jadi,” ujarnya.

Dadan yakin program ini  bisa menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dalam rangka pembangunan.

Selain Dadan tampil sejumlah nara sumber lain membahas topik yang berbeda. Diantaranya mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr KH Noor Achmad, Rektor Universitas Pancasila Prof Dr Marsudi Kisworo, Guru Besar UGM Prof Dr Gunawan Sumodiningrat, Direktur SKSG Athor Subroto, SE, MM, N.Sc, Ph.D, dan Ketua CSPS Guntur Subagja Mahardika.

Masukan

Sebelumnya, pada seremonial pembuka, Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI Athor Subroto mengatakan pihaknya membuat forum diskusi Strategic Policy Forum demi melahirkan ide atau gagasan untuk mendukung program-program dalam memajukan bangsa.

“Karena ini adalah salah satu upaya dari kami untuk terus membuat awareness kita terhadap masyarakat yang kita tuju,” kata Athor
Menurut Athor, seluruh lapisan masyarakat termasuk dari kalangan akademik memiliki peran aktif dalam mewujudkan cita-cita proklamasi yakni menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Upaya tersebut bisa dilakukan dengan cara mendukung program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Athor melanjutkan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh kaum akademisi yakni menyumbangkan ide dan gagasan untuk kemajuan program-program pemerintah.

“Kami ikut mendorong secara aktif, paling tidak berdasar ide, gagasan yang kita sampaikan pada forum seperti ini, karena ini adalah salah satu upaya dari kami,” tutur Athor.[]

Comment