RADARINDONESIANNEWS.COM, PONDOK GEDE —- Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH. LLM, MBA mengukuhkan kepengurusan Majlis Pengajian Pelawak (MPP) periode 2024-2029. Kegiatan berlangsung di gedung AMC, kampus 2 Universitas Islam As Syafiiyah (UIA), Jatiwaringin Pondok Gede, Ahad (25/8/24).
Hadir dalam acara tersebut sejumlah komedian kondang dan ulama terkemuka, di antaranya pelawak Bopak, Deri, Ragil, Fadli SMS, Ustad Hafis Salim, Ibenk dan keluarga almarhum Taufik Lala.
Komedian Ginanjar didapuk sebagai Ketua Umum, menggantikan almarhum Taufik Lala. Taufik adalah pendiri MPP hingg akhir hayatnya.
Dalam sambutannya Prof Dailami, yang dalam kepengurusan ini duduk sebagai Ketua Dewan Penasehat, mengatakan, pelawak perlu memahami ilmu agama. Jangan sampai merugi kelak. Dia mampu membuat orang lain tertawa, tapi dia sendiri menangis, karena tak punya amal.
“Melawak itu sebenarnya juga berdakwah, karena bisa membahagiakan orang lain. Bisa membuat orang lain tertawa itu adalah amal yang pahalanya tinggi di mata Allah,” tutur Prof Dailami, yang Oktober nanti akan dilantik sebagai Anggota Dewan Perwakilaan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan Jakarta.
Dengan mengutip ayat al- Quran (surat Muhammad ayat 36-red), yang berbunyi “Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu.” Prof Dailami menjelaskan makna penting profesi pelawak.
“Menjadi pelawak itu jangan hanya bisa membuat orang tertawa, tetapi juga harus bisa tertawa untuk diri sendiri dengan amal saleh. Jangan sampai dia bisa membuat orang lain senang, sementara dia sendiri menangis karena tidak punya amal dan bekal akhirat yang cukup,” tambah Prof. Dailami.
Prof Dailami kemudian menceritakan perkenalannya dengan komunitas pelawak yang awalnya diajak oleh seniman Ibenk ke komedian Taufik Lala yang mendirikan Majlis Pengajian Pelawak.
Prof. Dailami sangat tertarik dan terkesan dengan komunitas itu. Maka sejak itu kolaborasinya dengan komunitas pelawak semakin intens. Kampunya (UIA-red) sering dijadikan tempat pertemuan komunitas pelawak, terutama yang tergabung dalam PASKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia), yang saat ini ketuanya adalah Jarwo Kwat.
Sementara itu Ketua Umum MPP yang baru diantik, Ginanjar, mengatakan dirinya akan melanjutkan perjuangan Taufik Lala untuk menghidupkan organisasi. Baginya ide Taufik mendirikan MPP adalah sebuah ide yang cemerlang dan sangat bermanfaat untuk bekal akhirat.
“Kalau kita dapat job melawak tentu senang, karena dapat honor. Tapi itu baru untuk bekal dunia, untuk mengasapi dapur. Tapi bekal akhirat blom dapat. Nah di MPP ini kita mencari job untuk bekal akhirat,” tuturnya.
Ginanjar sangat mengapresiasi Prof. Dailami yang selalu ringan tangan membatu pelawak, terutama untuk menghidupkan organisasi ini.
“Kegiatan ini tidak akan terselenggara kalau bukan atas dukungan Prof. Dailami. Semua fasilitas, mulai dari komsumsi sampai yang detilnya, Beliau yang tanggung. Alhamdulillah, saya –mewakili seluruh anggota- mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan hati Prof. Dailami. Saya minta bantuannya jangan sampai di sini saja, tapi bisa berlanjut terus,” seloroh Ginanjar.
Ungakapan terima kasih itu disambut antusia oleh seluruh anggota MPP dan hadirin. Menjawab Ginanjar tersebut, Prof. Dailami spontan menawarkan bantuan berikutnya.
“Setelah pelantikan ini, nanti kan ada rapat kerja untuk membuat program jangka pendek, menengah dan panjang. Nah, kalau nanti mau rapat kerja bisa memakai villa saya di Puncak. Insya Allah saya akan bantu sepenuhnya,” ujar Prof. Dailami.[]
Comment