Markaz Quran Azali Kembangkan Program Santri Mandiri ke Jepang

Pendidikan205 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA–– Pesona negara Jepang ternyata juga telah menjadi daya tarik sebuah Rumah Quran di bilangan kelurahana, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Rumah Quran bernama Markaz Quran Azali yang berjalan sudah 7 tahun ini sedang mengembangkan program bernama  Santri Mandiri Azali ke Jepang untuk ditempatkan baik sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun sebagai tenaga dakwah.

“Insya Allah setelah dua tahun mengikuti pendidikan di Santri Mandiri Azali ke Jepang, para santri akan diberikan dua pilihan. Pertama, mereka akan kita kirim untuk menjadi da’i sekaligus menjadi PMI di Jepang. Kedua, jika mereka ingin fokus di dunia bisnis maka akan kami coach sampai jadi pengusaha yang tangguh di dalam negeri,” ujar Pembina Markaz Quran Azali, Ustadz Epan Wiranata, Lc ditemui di Jalan Simon Enor No. 48, Kebagusan, Selasa, Jakarta (20/8/2024).

Markaz Quran Azali memang terlihat serius menyiapkan skill para santri ikhwan ini. Di kantornya sudah tersedia 1 set perangkap lengkap untuk membekali mereka menjadi teknisi AC. Selain itu juga ada peralatan pendukung seperti mesin las, mesin bor hingga perlengkapan tukang.

“Kami memang memberikan dukungan support yang  profesional dan tentunya agar benar-benar para santri ini menjadi santri yang mandiri baik untuk berkarya di dalam negeri maupun menjadi tenaga skill di Jepang nantinya.” Ujar Ustadz Epan.

Hal ini sesuai dengan Motto Markaz Quran Azali yaitu Qurani, Mandiri, dan Peduli.

Jadi, tambah ustadz Epan,  selama 2 tahun mereka akan dididik dengan Quran, Akidah dan Fikih Muamalah. Mereka juga dididik untuk bisa mandiri melalui pembukaan usaha.

“Dakwah yang baik itu tidak  tidak boleh mengandalkan pada bayaran atau donasi dan kami melarang mereka untuk meminta-minta. Jadi mereka harus punya bisnis ketika terjun di dunia dakwah.” Tegasnya.

Dia menambahkan, setelah mereka punya kelebihan dana, para santri juga kita harapkan kepeduliannya untuk membantu adik-adik mereka untuk dididik dengan kualitas yang sama agar keberlangsungan program Santri Mandiri Azali ini terus berlanjut sampai kapanpun dan akan menjadi amal jariyah untuk kita semuanya insyaAllah.

Diakui Ustadz Epan, pengiriman PMI ke Jepang memang membutuhkan skill selain kemampuan bahasa Jepang. Karena itu, pihaknya sudah bekerjasama dengan perusahaan Air Conditioner/ AC seperti Panasonic dan LG untuk melatih para santri dalam hal perbaikan AC.

“Alhamdulillah, kami sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan ternama AC. Instruktur AC kami, Ustadz Imran adalah mantan PMI Jepang. Jadi, mereka memang dididik oleh pengajar yang memahami bagaimana para santri bekerja dengan orang Jepang nantinya,” pungkas Ustadz Epan.

Program Santri Mandiri Azali merupakan kolabarasi antara Markaz Quran Azali dengan tenaga profesional bidang media Badan Nasional Penempatan TKI (BNP2TKI) yang sekarang berubah menjadi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yaitu Drs. Zulfikri D. Jacub.

“Kami bersyukur Bang Zul yang mantan PMI Amerika adalah Founder Dai Migran memberikan kepercayaan kepada Markaz Quran Azali untuk membuka Dai Migran ke Jepang ini,” papar Ustadz Epan yang jebolan Mesir ini.

Terkait dengan pembiayaan program santri ini, Ustdz Epan mengatakan bahwa seluruh pembiayaan program ini Gratis dan tidak berbayar.

“Jadi memang kita merekrut generasi muda fresh graduate dari lulusan SMA atau bahkan ada juga yang lulusan SMP yang mereka putus pendidikan tetapi punya semangat untuk menjadi insan yang sholeh sekaligus mandiri,” pungkasnya.[]

Comment