RADARINDONESIANEWS.COM, GAZA — Pembantaian baru terjadi dalam pemboman yang menargetkan Sekolah Al-Tabaeen di Jalan Al-Nafaq di lingkungan Al-Daraj, sebelah timur Kota Gaza, Sabtu (10/8/2024).
Lebih dari 40 syahid akibat pemboman Sekolah Al-Tabaeen di lingkungan Al-Daraj, Kota Gaza.
Saat salat subuh, pesawat penjajah Zionis Nazi yang haus darah mengebom puluhan pengungsi di Sekolah Al-Tabaeen di lingkungan Al-Daraj di pusat Kota Gaza.
Penjajah Nazi Zionis itu masih haus darah warga sipil, haus akan darah anak-anak, wanita, orang tua, semua orang menjadi sasaran. Masalahnya bukan sekedar pemboman acak yang mereka lakukan, namun mereka memang bertekad memusnahkan rakyat Gaza.
Pembantaian masih terjadi, genosida masih terjadi.
Juru bicara Pertahanan Sipil di Jalur Gaza mengabarkan bahwa jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena parahnya cedera yang dialami.
Pasukan penjajah menyerang pengungsi dengan 3 rudal ketika mereka sedang melaksanakan shalat subuh di Sekolah Al-Tabaeen, sebelah Timur Gaza.
Sulit bagi kami untuk mengevakuasi jenazah secara utuh karena bagian tubuh yang berserakan.
Ini adalah salah satu pembantaian paling mengerikan yang pernah terjadi.
Gerakan Pembebasan mengutuk peristiwa keji dan tidak berprikemanusiaan ini.
“Kami mengutuk pembantaian yang mengerikan ini yang dilakukan dengan menggunakan rudal Amerika, dan kami menganggap penjajah juga pemerintah Amerika bertanggung jawab penuh atas hal tersebut.”
Pertahanan Sipil di Gaza mengatakan, Penjajah Israhell menargetkan Sekolah Al-Tabaeen, tempat para pengungsi berlindung dan lebih dari 93 martir, termasuk 11 anak-anak dan 6 wanita, tewas dalam pembantaian tersebut.
Banyak korban luka berada dalam kondisi kritis, dan ada bagian tubuh para korban yang belum teridentifikasi. Penjajah Israel meningkatkan sasarannya terhadap pusat-pusat penampungan dan tenda-tenda bagi para pengungsi
Jumlah syahid di Jalur Gaza hanya tinggal angka setelah kegagalan sistem internasional dalam menekan penjajah untuk menghentikan kejahatan genosida.
Daftar Pembantaian Israel paling mengerikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Update Menteri Kesehatan Gaza: 91 syahid, 280 orang terluka tiba di rumah sakit di Jalur Gaza selama 48 jam terakhir. Jumlah korban genosida Israel meningkat, 39.790 syahid dan 92.002 luka-luka sejak 7 Oktober 2023.
Fakta mengejutkan terkait pembantaian Sekolah Al-Tabaeen:
Sekolah ini menampung 350 keluarga, lebih dari seribu orang.
Sekolah secara administratif berafiliasi dengan Center for Call and Reporting, dan ditangani oleh lembaga internasional
Baru-baru ini mereka menerima puluhan pengungsi dari kota Beit Hanoun, setelah pendudukan memaksa mereka meninggalkan rumah menuju zona aman.
Ruang salat sekolah lantai dua menjadi sasaran saat salat subuh sedang dilaksanakan.
Lantai dua ruang salat hanya menampung wanita dan anak-anak.
Menurut Dinas Pertahanan Sipil, penjajah menggunakan rudal buatan Amerika yang memproyeksikan suhu tinggi hingga 7.000 derajat Celcius, menyebabkan tubuh meleleh dan api berkobar.
Seratus warga menjadi martir, dan pekerjaan masih dilakukan untuk memulihkan 60 jenazah.
Semua korban syahid memiliki bagian tubuh yang tersebar, dan sebagian besar luka terjadi di bagian atas kepala dan dada, dan mereka menderita luka bakar tingkat satu dan dua, selain amputasi anggota badan, menurut administrasi dari Rumah Sakit Baptis.
Ini bukan satu-satunya sekolah yang menjadi sasaran. Pendudukan menargetkan lima sekolah di Gaza utara selama seminggu terakhir, menurut Dinas Pertahanan Sipil.
Perlu dicatat bahwa Rumah Sakit Baptist adalah satu-satunya rumah sakit yang menangani kasus korban jiwa di Kota Gaza, setelah penjajah menghancurkan Rumah Sakit Al-Shifa, dan membuat 25 rumah sakit dan pusat kesehatan tidak dapat beroperasi, menurut Kementerian Kesehatan.[]
Sumber : Risalah Amar, Gaza Media
Comment