China Bangun Ratusan Satelit Militer, Amerika Waspada

Teknologi290 Views

 

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA- China memang getol menjelajah luar angkasa dan bikin cemas Amerika Serikat. Seorang pejabat Pentagon memperingatkan bahwa China telah mengembangkan jaringan ratusan satelit militer yang dapat digunakan untuk menargetkan pasukan AS.

Mayor Jenderal Greg Gagnon, wakil kepala operasi luar angkasa untuk intelijen, menyebut China mengembangkan program satelit militer yang canggih. Ia mengklaim senjata itu dapat digunakan untuk melacak dan menargetkan pasukan AS yang bergerak untuk membela Taiwan.

“Itu dipakai memberikan indikasi dan peringatan bagi para pelaut, marinir, penerbang, yang mencoba bergerak untuk mempertahankan kebebasan. Mereka sekarang, dengan cara yang tidak nyaman kita bicarakan di Amerika, berada di dalam zona senjata yang berkembang pesat” kata Gagnon.

Itu berarti mereka dapat melacak targetnya dari jarak jauh, meskipun target tersebut bergerak.

“Hanya sedikit negara yang memiliki keuntungan seperti itu,” katanya.

AS sudah lama mengerahkan jaringan satelit untuk memantau potensi ancaman, namun Gagnon mengatakan China telah mengakhiri monopoli AS dalam menggunakan data satelit untuk menyerang sasaran pada jarak yang sangat jauh.

China dalam beberapa tahun terakhir, mengintensifkan upaya menjadi kekuatan militer utama di luar angkasa. Pakar militer percaya jika terjadi perang antara negara-negara besar, tembakan pembuka kemungkinan besar akan dilakukan di luar angkasa untuk menonaktifkan sistem satelit yang diandalkan militer untuk komunikasi.

China mengembangkan senjata yang mampu menghancurkan satelit AS, sistem untuk memantau pasukan AS, dan senjata hipersonik yang mampu menghindari sistem pertahanan udara. Bahkan beberapa pihak memperingatkan China mungkin bersiap untuk menggunakan Bulan sebagai platform serangan.

Jumlah pesawat China di orbit telah meningkat sekitar 500% sejak divisi militer antariksa dibentuk tahun 2015. Dari 400 pesawat yang diluncurkan dalam dua tahun terakhir, sekitar setengahnya digunakan untuk memantau Bumi.

Para pemimpin militer AS memperingatkan bahwa AS harus mengambil tindakan jika ingin menghindari kekalahan dalam perebutan dominasi ruang angkasa.

“Kita berada pada momen penting dalam sejarah. Untuk pertama kali dalam beberapa dekade, kepemimpinan AS di bidang teknologi luar angkasa dan luar angkasa mendapat tantangan. Pesaing kami secara aktif mencari cara untuk mengancam kemampuan kami, dan kami melihatnya setiap hari,” cetus Troy Meink, wakil direktur utama Kantor Pengintaian Nasional, yang mengoperasikan armada satelit mata-mata AS.[]

Comment