Keadilan Substantial

Opini122 Views

 

 

Penulis: Helfizon Assyafei, S.E | Jurnalis Riau Pos

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Keputusan MK tentang pemenang Pilpres 2024 sebenarnya bukan hal yang mengejutkan. Hal yang menarik itu justru pendapat berbeda (disenting opinion) dari 3 hakim dari 8 hakim MK yang ada. Tiga hakim MK yakni Prof Saldi Isra, Prof Elni Nurbaningsih dan Prof Arif Hidayat menilai memang ditemukan adanya pelanggaran tapi mereka kalah suara.

Menarik apa yang dikatakan Prof Saldi Isra. Ia mengingatkan tentang keadilan substantial bukan sekedar keadilan prosedural. Sederhananya begini. Proseduralnya setiap kendaraan harus berhenti di trafic light bila lampu merah menyala dan menerobosnya berati melanggar hukum.

Namun ambulans boleh menerobos lampu merah dalam keadaan membawa pasien gawat darurat untuk tindakan penyelamatan. Secara prosedural, ambulans salah melanggar lampu merah namun secara substantial ambulan bertindak benar menyelamatkan nyawa pasien. Itulah makna keadilan substantial.

Secara prosedural (angka-angka hasil pemilihan) memang dua paslon lainnya kalah. Namun secara substantial mengapa mereka kalah adalah persoalan hulu yang harusnya dilihat, ditelusuri, dikoreksi dan jadi pertimbangan hukum.

Dulu, sekali sewaktu masih menjadi reporter lapangan – saya pernah bertemu dan berdiskusi dengan seorang aktivis muda asal Padang yang juga dosen hukum kala itu. Pertemuan resmi di kantor Forum Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR). Tutur katanya, keberanian dan wawasannya luas. Dalam hati ketika itu saya bergumam, kelak aktivis muda ini akan bersinar.

Ternyata benar. Aktivis muda itu kemudian berhasil menjadi hakim MK. Berani berbeda pendapat dengan argumen yang kuat. Dialah Prof Saldi Isra. Setidaknya dia mewakili pandangan banyak orang yang merasa ada hal substantial yang perlu dikoreksi dari hasil Pemilu kita itu. Tapi ya sudahlah. Keputusan itu sudah final dan mengikat.

Saya hanya teringat pesan Buya Hamka dalam soal pilih memilih ini. Kata beliau, “Tak masalah pilihan kita kalah yang penting pilihan kita tidak salah.” Para pejuang tak harus selalu menang dalam perang. Kalah atau menang bukanlah segalanya. Tapi apa yang diperjuangkan itulah letak nilai para pejuang itu.[]

Comment