Arief Poyuono: Presiden Harus Pecat Teten Masduki

Berita503 Views
Arief Poyuono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.[Nicholas/radarindonesianews.com]

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi harus egera ambil tindakan tegas bukan saja
pada para aktor lapangan dan aktor intelektual yang dianggap
 memprovokasi Demo 4 November 2016 dan mengungkap siapa aktor aktor politik itu.

Menurut Arief Poyuono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, karena jangan-jangan aktor politik yang mengarah pada delegitimasi
pemerintahan Joko Widodo justru orang sekitar Joko Widodo yang sengaja
tidak memberikan masukan pada Presiden, ungkapnya
singkat di depan wartawan di Jakarta Senin (7/11).
“Karena
itu  langkah paling penting juga memecat orang dekatnya di Istana yang
tidak bekerja mengantisipasi aksi unjuk rasa umat Islam yang bisa
dikatagorikan sebagai aktor politik terjadinya Unras yang memicu
kerusuhan kecil, karena membonceng  dugaan penistaan agama oleh Ahok,” ungkap Arief lebih lanjut.
Menurut
Wakil Ketua Umum Gerindra ini, ke depan, Kepala Staf
Kepresidenan Teten Masduki yang merupakan pejabat Istana harus segera
dipecat karena jelas tidak melakukan apa-apa terhadap
situasi politik nasional hari-hari ini.
 
Bahkan sambung Arief, Teten mau mengambil
ditikungan karena merapat ke Wapres JK pada saat gentingnya situasi,
walau kemudian langkah JK seolah gagal, karena terpaksa Presiden Jokowi
harus turun tangan pada Jumat tengah malam, memimpin rapat terbatas
hingga jumpa pers.
“Bahkan langkah politik
Presiden Jokowi untuk menghadapi perkembangan politik tidak akan
berjalan mulus dan efektif, bila tetap mempertahankan para pembantu
utama di Istana model Teten Masduki yang hanya mau mengambil enaknya,
tanpa mau resikonya,” imbuhnya lagi.
Padahal, sambung Arief, 
bila ada tindakan dini serta pasokan informasi yang akurat dari Kantor
Staf Kepresidenan, termasuk menggerakkan sejumlah kedeputian di KSP
(Kantor Staf Presiden), maka menurut saya situasinya bisa tertangani
dengan baik.
Gagalnya Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia,
merupakan salah satu bukti nyata kegagalan aparat Istana menjalankan
tugasnya memberikan bantuan dan masukan kepada presiden.
 
“Jelas ini
menimbulkan citra buruk kepada Australia dan dunia Internasional, karena
memberikan gambaran dan kesan adanya situasi genting di Indonesia,”
ungkapnya.
Dampak selanjutnya, tentu terhadap
investasi dan kunjungan wisata, karena informsi yang berkembang, terkait
hal security yang sedang buruk di Indonesia. 
 
“Karena
dari pengamatan saya Teten Masduki tidak memberikan dampak politik apa-apa kepada
Presiden Jokowi, bahkan terkesang menjadi beban dan mengambil keuntungan
bagi diri sendiri dan kelompoknya,” tutupnya.[Nicholas]

Comment