RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA– Situasi terkini di jalur Gaza, pada perang ke-138 hari. Sekitar 3 hari yang lalu, Rumah Sakit An-Nasser di Gaza Selatan yang menampung banyak pasien limpahan dari rumah sakit Gaza Utara, Gaza Tengah, diduduki secara brutal oleh pasukan Israel.
Dalam serbuan tentara Zionis itu, memberikan stigma yang didasarkan pada informasi bahwa militan Hamas bersembunyi dan menyandera warga Israel di rumah sakit tersebut, dan menemukan beberapa pucuk senjata pejuang Hamas pada rumah sakit tersebut.
“Bagi kita ini sangat memprihatinkan dan bagi Palestina ini sangat mengganggu dan sangat menghancurkan kemanusiaan yang ada di Gaza,” ujar Sarbini Abdul Murad selaku Ketua Presidium MER-C Indonesia.
“Rumah sakit dengan jumlah terbatas dan fasilitas ala kadarnya yang berada di Gaza Selatan, akan menyebabkan satu ledakan bencana kemanusiaan, apabila tidak segera diatasi terutama oleh WHO (world Health organization),” terang Sarbini di kantor pusat Mer-C, Jakarta, Rabu (21/02/24).
Pihak Mer-C sudah mendesak sejak dulu, agar Organisasi Kesehatan Dunia itu bersikap tegas secara diplomatis terhadap serbuan membabi buta oleh Zionis Israel.
“Seorang Dirjen WHO hanya bisa mengeluh tentang matinya sistem kesehatan yang ada di Gaza, seharusnya dia bisa melakukan sesuatu pendekatan-pendekatan terhadap Israel dan Amerika untuk menghentikan kebiadaban terhadap rakyat Palestina, “ujar Sarbini.
Mer-C juga mendesak Zionis Israel agar tidak menjadikan rumah sakit yang diduduki secara brutal sebagai perisai dan markas IDF.
Sementara itu beredar sebuah tayangan video di media sosial, tentara Israel menyerbu rumah sakit terbesar yang masih berfungsi di Gaza. Rekaman video menunjukkan kekacauan, teriakan, dan tembakan di koridor gelap yang dipenuhi debu dan asap.[]
Comment