RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 20 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMB) berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jl. Medan Merdeka Barat, Gambir,
Jakpus, Rabu (18/1)
Jakpus, Rabu (18/1)
Dalam unjuk rasa tersebut Aliansi Mahasiswa Bersatu menuntut pemerintah agar menghapus bentuk kapitalis pendidikan dan mengembalikan fungsi pendidikan sesuai amanat UUD 1945. Mereka juga meminta pemerintah menghapus sistem pendidikan yang membungkam kekritisan. Terkait dengan UUPT dan Sisdiknas, mahasiswa juga meminta agar dihapuskan.
Kenaikan BBM, Sembako, dan Tarif Listerik, menjadi bagian penting yang menjadi tuntutan mahasiswa. Mereka meminta pemerintah menurunkan harga sembako, BBM dan juga tarif listrik. Selain itu, Aliansi Mahasiswa Bersatu ini juga menolak aksi penggsuran yang tidak berprikemanusiaan.
Aksi unjuk rasa yang dikomandoi oleh Fia ini juga membentangkan spanduk dan poster bertuliskan “Tolak segala bentuk agenda kapitalisme”, “Pendidikan Gratis 100%”, “Kembalikan Pendidikan sesuai UUD’45 dan “Kembalikan Subsidi Pendidikan.”
Dalam orasi tersebut, Aliansi Mahasiswa Bersatu juga mensinyalir bhwa pendidikan hari ini hanya dinikmati orang kaya sementara banyak mahasiswa yang kesulitan dalam pembiayaan sekolah. Mereka juga menyoroti ketidak adilan pemerintah dalam mensejahterakan rakyat.
“Hari ini pendidikan hanya dapat dinikmati orang yg mampu.Banyak
mahasiswa yg kesulitan biaya kuliah,buruh yg diupah murah. Kami menolak
segala bentuk kapitalisme pendidikan. Hari ini kita melihat banyak adik-adik terlantar di kolong
jembatan.Mana janji Pemerintah yang katanya akan menyejahterakan rakyat?” Ujar salah seorang pendemo.
mahasiswa yg kesulitan biaya kuliah,buruh yg diupah murah. Kami menolak
segala bentuk kapitalisme pendidikan. Hari ini kita melihat banyak adik-adik terlantar di kolong
jembatan.Mana janji Pemerintah yang katanya akan menyejahterakan rakyat?” Ujar salah seorang pendemo.
Mahasiswa juga mengkhawatirkan kunjungan PM Jepang beberapa waktu lalu sebagai upaya kapitalisme merampas hak rakyat.
“Kami datang untuk mewakili rakyat yg ditindas pemerintah.Pada 15 Januari
2017 kita kedatangan PM JEPANG di Bogor.Itu menandakan ,kita akan
dirampas haknya.” Imbuhnya.(winda/haris)
2017 kita kedatangan PM JEPANG di Bogor.Itu menandakan ,kita akan
dirampas haknya.” Imbuhnya.(winda/haris)
Comment