Aqsa Working Group Gelar Aksi Damai dan Doa Bersama Lintas Agama Pemuda Indonesia untuk Palestina

Nasional115 Views

 

RADARINDONESIANEWS COM, JAKARTA– Aksi ini menegaskan dan mengingatkan agar para pemimpin dunia serta lembaga-lembaga internasional segera mengambil langkah-langkah tegas terhadap serangan membabi buta Zionis Israel.

Serangan Zionis Israel bukan hanya menindas dan menghancurkan berbagai gedung, rumah warga, sekolah, rumah sakit, masjid, bahkan gereja tidak luput dari kebiadaban Zionis Israel.

Ketua yayasan Al Azhar Dr. Fuad Bawazier membuka orasi dengan pernyataan tegas, kita tidak berbicara mengenai Hamas kita berbicara tentang tanah Palestina, dan hanya Palestina satu-satunya negara yang masih dijajah sampai saat ini.

“Kita membela hak-hak asasi manusia, meski ada sekelompok kecil yang membela zionis, kita menganggap mereka tidak paham hakikat perjuangan dan penindasan yang termaktub dalam UUD 1945 bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,” ujar Fuad saat memberi orasi di lapangan Al Azhar, Sabtu (21/10/23).

Sampai hari ini korban terbunuh sudah lebih dari 3.700 dan 12.000 terluka. Ironisnya mayoritas dari mereka adalah anak-anak, perempuan, dan lansia.

Dr. Sarbini Abdul Murad juga menyatakan agar kita mendoakan keselamatan para warga Palestina, agar mereka selamat dari kekejaman Israel, kita meminta agar pemerintah Indonesia dan negara-negara lainnya agar segera membuka akses-akses bantuan kemanusian.

Bukti kekejaman Israel meluluh lantakkan rumah sakit Baptis bahkan Gereja Saint Porphyrius yang berusia hampir 1000 tahun di Gaza tak luput dari penyerangan Israel.

“Hari ini kita ingin menunjukkan dari sisi kemanusiaannya, kita juga mengikuti seruan dari komunitas global bahwa issu ini bukan hanya agama, ini adalah penjajahan di era modern yang masih berlangsung hingga kini. Kita berharap Indonesia melakukan diplomasi dan dukungan politik yang kuat bukan sekedar formalitas semata,” ujar M. Anshorullah Presidium Aqsa Working Group dalam orasinya di tengah terik matahari.

Ahmed Metani, Konsulat Palestina untuk Indonesia yang hadir dalam aksi tersebut mengatakan, dulu kehidupan masyarakat antar pemeluk agama seperti Islam, Nasrani dan Yahudi hidup damai.

Kekacauan, tambahnya mulai terjadi pada 1940an saat zionis israel memasuki dan mengusir warga Palestina yang dikenal dengan peristiwa Nakbah.

Aksi damai ini ditutup oleh Imam Mansyur dengan doa bersama kiranya peristiwa yang mengguncang nilai-nilai kemanusian ini segera berakhir, dan Palestina bisa menjadi negara yang merdeka sepenuhnya.[]

Comment