Kenaikan Harga BBM dan Solusi Fundamental Islam

Opini154 Views

 

 

Penulis: Susi Mariam Mulyasari, S.Pd.I | Aktivis Islam Ideologis, Penggiat Literasi

 

RADARINDONESIANEWS.COM, JAKARTA-
PT Pertamina (Persero) per tanggal 1 Oktober 2023 resmi menetapkan harga baru untuk jenis BBM non-subsidi. Setidaknya ada empat jenis BBM yang mengalami kenaikan harga diantaranya yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Turbo. Salah satu penyebab kenapa harga BBM naik karena sebagian besar BBM kita adalah impor, sehingga secara otomatis harga BBM non-subsidi domestik mengikuti harga pasar BBM dunia.

Ironis memang – melihat potensi cadangan minyak Indonesia yang melimpah ruah, seharusnya Indonesia menjadi negara yang tidak akan terpengaruh dengan adanya perubahan harga minyak dunia.

Menurut data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki cadangan minyak bumi dan kondensat terbukti sebesar 2.245,18 juta stok barel (million stock tank barrels/MMSTB) pada 2021.

Permasalah kenaikan harga BBM bukan hal baru, hal ini kerap terjadi di Indonesia. Permasalahan yang selalu diungkap adalah karena adanya perubahan harga minyak dunia.

Padahal faktor fundamental yang mesti ditinjau lebih jauh adalah kemampuan tatakelola serta sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia. Sistem kapitalisme yang diterapkan di Indonesia, memberikan peluang kepada para kapitalis (pemilik modal) untuk mengendalikan seluruh potensi alam di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa perusahaan asing yang mengelola sistem migas di Indonesia.

1. British Petroleum (BP)
Raksasa migas asal Inggris.

2. Chevron
Chevron Corporation adalah salah satu perusahaan energi terbesar dunia asal Amerika. Lewat PT Chevron Pasific Indonesia, perusahaan jadi produsen minyak mentah terbesar yang menyumbangkan sekitar 40 persen produksi nasional.

3. ExxonMobil
Perusahaan raksasa asal Amerika Serikat.

4. Petronas
Petronas, kependekan dari Petroliam Nasional Berhad adalah perusahaan minyak dan gas Malaysia yang didirikan pada 17 Agustus 1974. Di Indonesia, Petronas juga merupakan operator dari Kontrak Kerja Sama North Madura II di lepas pantai Jawa Timur dan rekanan dari enam kontraktor kerja sama lainnya yang terletak di daratan dan lepas pantai Sumatra, Natuna, Jawa Timur dan juga Indonesia Timur.

5. Premier Oil
Akhir tahun lalu, perusahaan asal London ini berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Wilayah Kerja (WK) atau blok Tuna yang terletak di lepas pantai Natuna Timur, tepat di perbatasan Indonesia-Vietnam.
Serta perusahaan asing lainnya, yang sejak lama sudah bercokol- mengeruk Sumber Daya Alam minyak dan gas di indonesia.

Dengan dalih investasi, perusahaan asing tersebut leluasa mengeruk kekayaan alam bangsa ini, hingga akhirnya kita sangat dirugikan dan rakyat menderita. Pertanyaannya, apa yang hendak dilakukan oleh kita sebagai seorang muslim, memandang masalah migas dan kenaikan BBM ini?

Dalam sebuah hadits, Rasulullah tegas mengatakan bahwa, “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api”. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Hadits tersebut menyatakan bahwa kaum muslim (manusia) berserikat dalam air, padang rumput, dan api.
Artinya bahwa air, padang rumput, dan api bahkan sumber daya alam yang melimpah ruah – yang keberadaannya dibutuhkan oleh orang banyak, semisal minyak dan gas, batu bara, dan barang tambang lainnya merupakan kekayaan milik bersama dan tidak boleh diswastanisasi apalagi diserahkan kepada asing.

Dalam hal ini negara wajib mengelolanya dan hasilnya dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat.

Pengalokasian dana hasil dari pengelolaan sumber daya alam ini diperuntukan membiayai pos-pos pengeluaran kepentingan rakyat secara umum seperti sektor pendidikan, kesehatan, keamanan dll. Inilah kondisi ideal yang mesti diwujudkan oleh bangsa kita yang notabenenya mayoritas muslim terbesar di dunia.

Dalam pengelolaan sumber daya alam, kapitalisme merupakan petaka bagi bangsa ini. Dalam jangka pendek, sudah seharusnya kaum muslimin berjuang untuk menyeru kepada para pemangku jabatan untuk segera mencari alternatif  sistem ekonomi berbasis syariah terlebih di dalam pengelolaan sumber daya alam bangsa ini.

Sedangkan untuk jangka panjang, mewujudkan sistem kehidupan islam sebagai solusi fundamental bagi kelangsungan hidup kaum muslimin secara khusus dan rakyat indonesia secara umum. Wallahu ‘alam bisshawab.[]

Comment