RADARINDONESIANEWS.COM, BANJARBARU – Tahun akademik baru 2023 serentak dimulai pada bulan Agustus hingga September 2023. Sebelum memulai pembelajaran di kelas, kampus biasanya mengadakan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang biasanya dihandle oleh organisasi kampus yang bersangkutan.
Kegiatan PKKMB setiap tahun diadakan guna menyambut mahasiswa baru yang ingin menimba ilmu di kampus tersebut.
Hal yang sama juga dilaksanakan oleh Komunitas Muslimah Sister Asma Banjarbaru yang memiliki kegiatan tahunan untuk menyambut kehadiran mahasiswa baru di kampus-kampus yang ada di daerah Banjarbaru dan sekitarnya.
Kegiatan sambut mahasiswa baru (SAMBA) 2023 diadakan pada Kamis, 28 September 2023 bertepatan dengan hari libur nasional. Kegiatan Samba disambut antusias oleh mahasiswa baru di kampus yang ada di Banjarbaru, terutama mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Ini bisa terlihat dari jumlah peserta yang hadir pada saat kegiatan berlangsung, hampir 60% peserta merupakan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Ketua pelaksana kegiatan samba, Fatiya Hanifah mengatakan bahwa kegiatan samba tahun 2023 memiliki tema Moving 1.0: Who am I ?
Menurutnya, tema itu bertujuan untuk mengajak mahasiswa baru agar bisa mencari jawaban siapa jati diri mereka sebenarnya. Selain itu, tema tersebut juga dimaksudkan untuk memotivasi mahasiswa baru agar menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik tanpa meninggalkan kewajiban lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, materi moving diberikan oleh dua pemateri handal yakni Dr.Herawati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen Fakultas Kedokteran dan Devi Malika Azzahra, SP selaku Mahasiswa Pascasarjana.
Acara Moving tersebut bukan hanya sekedar penyampaian materi dan tanya jawab saja, tetapi juga special performance, dinamika kelompok dan pembagian doorprize dengan kategori pendaftar tercepat, peserta terpagi, peserta teraktif, kelompok terbaik dan juga challenge instastory.
Sesi dinamika kelompok, merupakan sesi paling seru. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah 10-13 orang. Setiap kelompok memiliki bina damping berjumlah 2 orang.
Dalam dinamika kelompok, peserta juga diminta menganalisa sejumlah fakta terkait mahasiswa dari link berita dan kemudian mencari solusi. Setelah mereka berhasil menganalisa dan memberikan solusi, masing- masing perwakilan kelompok diberi waktu 5 menit untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di hadapan semua yang hadir. Presentasi hasil diskusi kemudian ini dinilai oleh pemateri dari setiap kelompok.
Dari awal hingga akhir acara, peserta sangat antusias. Melihat antusiasme tersebut, ketua pelaksana, Fatiya mengaku puas dan senang dengan sambutan yang baik dari para peserta.
“Saya berharap agar semua peserta yang hadir dan mengikuti kegiatan samba ini bisa menemukan jati diri dan bisa menjadi mahasiswa yang memiliki prestasi namun tidak meninggalkan kewajiban selama menuntut ilmu di kampus.” Imbuhnya.[]
Comment